Bloomberg Technoz, Jakarta - Pada perdagangan aset kripto di awal pekan, Bitcoin sempat terlempar dari level US$100.000-an kala geopolitik Timur Tengah kian membara, efek keterlibatan Amerika Serikat (AS) atas konflik Iran-Israel.
Pada Minggu waktu setempat pesawat militer Amerika menyasar tiga fasilitas nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Esfahan, disusul dengan pernyataan resmi dari Presiden Donald Trump via platform Truth Social. Tak lama Trump minta Iran segera berdamai.
Pada Senin (23/6/2025), Bitcoin terendah diperdagangkan pada US$98.390,41 (sekitar Rp1,62 miliar) berdasarkan data Bloomberg meski jelang siang dan petan harinya mampu memperbaiki diri ke kisaran US$101.285,19 (sekitar Rp1,67 miliar) hingga pukul 2.045 waktu Indonesia.
Caroline Mauron, salah satu pendiri Orbit Markets, penyedia likuiditas untuk aset kripto menilai bahwa meski sempat koreksi pasar relatif masih dalam tahap mengamati situasi geopolitik Timur Tengah. Fokus pasar sebagian besar akan tertuju pada minyak ketika pasar tradisional dibuka kembali, katanya.
Data Coinglass hingga Minggu (22/6/2025) malam terangkan pertaruhan atas likuiditas kripto selama 24 jam tercatat mayoritas mengambil posisi long dan short masing-masing US$915 juta dan US$109 juta.
“Ketidakpastian apakah AS akan menyerang Iran menyebabkan aksi jual sepanjang minggu dan memasuki akhir pekan,” kata Cosmo Jiang, general partner di Pantera Capital Management, dikutip dari Bloomberg News.
Menariknya pemodal institusi juga memasukkan dana mereka ke aset Bitcoin sekitar US$1,1 miliar. Ini kali kesepuluh berturut-turut secara mingguan inflow dana sehingga total akumulatif mencapai US$15,5 miliar, berdasarkan data yang dihimpun CoinShares, dilansir dari Decrypt, Senin.
James Butterfill, kepala penelitian CoinShares, mengatakan "Kami mungkin melihat beberapa arus keluar kepanikan kecil." Ia menambahkan, "tetapi saya berharap setiap pelemahan harga akan mengarah pada penambahan lebih lanjut ke posisi."
Produk short-Bitcoin sedikit alami aksi jual terbatas, sekitar US$1,4 juta, dimana studi CoinShare memberi kesimpulan bahwa sentimen bearish bersifat terbatas.
Ether, yang sebelumnya juga sempat terlempar harganya 10% menjadi US$2.157 (terendah dalam catatan harian sejak 8 Mei) kini kembali rebound. Hingga Selasa malam waktu Indonesia Ethereum positif 4,6% ke kisaran US$2.253,66.
Mayoritas koin juga menghijau lagi, seperti Solana (+6,2%) ke US$134,2, XRP (+3,4%) ke US$2, Cardano (+4,5%) ke US$0,54, serta Dogecoin (+4,7%) ke US$0,152, juga Shiba Inu (+5,8%) ke US$0,000010.
(red)