Logo Bloomberg Technoz

Bahlil Antisipasi Manuver Iran di Selat Hormuz

Mis Fransiska Dewi
23 June 2025 20:59

Tanker minyak Rusia./dok. Bloomberg
Tanker minyak Rusia./dok. Bloomberg

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah tengah mengantisipasi skenario terburuk dari kenaikan harga minyak mentah akibat eskalasi perang antara Israel dan Iran, yang belakangan melibatkan Amerika Serikat.

Bahlil memproyeksikan harga minyak mentah bakal terkerek signifikan jika Iran memutuskan untuk menutup Selat Hormuz, jalur penting yang dilalui sekitar 20% pasokan minyak dan gas dunia.

“Ketika Selat Hormuz ditutup ini akan berdampak pada kenaikan harga minyak mentah dunia, sekalipun sekarang ini belum sampai US$80 per barel,” kata Bahlil dalam wawancara dengan liputan6 TV, Senin (23/6/2025). 


Sementara itu, Bahlil menambahkan, asumsi minyak mentah yang ditetapkan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun ini berada di level US$82 per barel.

“Menurut saya selama kondisi ketegangan di Timur Tengah enggak berakhir, potensi kenaikannya tinggi sekali. Tapi kita doain [enggak naik] kita sayangkan banget sebenarnya,” kata Bahlil.

Selat Hormuz. (Sumber: Bloomberg)