Pengeboman tersebut terjadi setelah Israel lebih dahulu melancarkan serangan ke Iran pada 13 Juni lalu.

Selain itu, Putin turut melakukan pembicaraan terpisah melalui telepon dengan Perdana Menteri Irak Mohammed Shia Al-Sudani untuk membahas meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

Kedua pemimpin menyuarakan kekhawatiran atas risiko terhadap pasar energi global dan menekankan pentingnya menjaga kerja sama dalam aliansi OPEC+.

Sebagai sekutu utama Iran, Rusia tetap berada di pinggir konflik yang meluas ini, dengan pengaruh yang terbatas.

Meski Putin sempat menawarkan diri kepada Presiden Donald Trump untuk menjadi penengah, pemimpin AS itu tetap melanjutkan aksi militer terhadap Republik Islam tersebut akhir pekan lalu.

(bbn)