Sebagai catatan, Starlink milik SpaceX telah menjadi kunci komunikasi militer di Ukraina sejak invasi Rusia pada 2022. Pemerintah Kyiv bahkan menuduh pasukan Rusia menggunakan perangkat Starlink yang diperoleh secara ilegal dari negara ketiga.
Putin sejatinya telah mengumumkan proyek pesaing Starlink bernama Sfera sejak 2018. Namun, proyek itu terhenti karena sanksi terhadap Roscosmos.
Upaya Rusia membangun kembali proyek serupa dimulai pada Juni 2023 dengan peluncuran tiga satelit di bawah Rassvet-1, yang saat itu masih dipimpin oleh Direktur Roscosmos sebelumnya, Yury Borisov. Ia diberhentikan pada Februari 2024 menyusul sejumlah kegagalan dan program yang mandek.
Kerjasama Internet Murah Indonesia-Rusia
Pada bagian lain, akses internet memang masih menjadi salah satu yang jadi perhatian bagi pemerintah Indonesia di dalam menghadapi,era digital seperti saat ini.
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menilai Rusia sebagai mitra strategis karena keberhasilannya menghadirkan layanan internet cepat dan terjangkau bagi 92% penduduknya. Tarif broadband rumah di Rusia sekitar Rp95 ribu hingga Rp160 ribu per bulannya.
Menurut Komdigi, pencapaian Rusia tersebut menjadi referensi penting bagi Indonesia dalam menghadirkan akses internet sampai ke wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Selain itu, seluruh pertukaran ini diperkuat oleh penandatanganan Deklarasi Kemitraan Strategis Indonesia-Rusia, sebagai bentuk hubungan bilateral kedua negara dalam menghadapi dinamika geopolitik dan ekonomi digital global.
Kolaborasi ini mencakup pengembangan jaringan 5G, Internet of Things (IoT), tata kelola spektrum frekuensi radio, penguatan keamanan siber, serta penyusunan kebijakan internet yang inklusif. Selain itu, program kerja sama juga melibatkan produksi konten digital, seminar bilateral, dan pertukaran riset antar-lembaga.
(prc/wep)
































