Logo Bloomberg Technoz

“Sejarah tercipta. Saya baru saja menaiki Robotaxi Tesla pertama saya,” tulis akun Dirty Tesla sambil mengunggah video singkat melalui X.

Elon Musk kini tengah mengarahkan Tesla untuk fokus pada teknologi masa depan yang belum sepenuhnya terbukti seperti kendaraan otonom dan robot humanoid. Beberapa investor berharap bisnis baru ini mampu menaikkan penjualan serta meredam sentimen negatif terhadap CEO Tesla. Saham perusahaan diketahui telah merosot 20% sepanjang tahun ini.

“Robotaxi sangat krusial bagi valuasi investasi Tesla,” ungkap analis RBC Capital Markets, Tom Narayan, dalam catatannya. Ia menyebut sekitar 60% dari nilai saham Tesla berasal dari lini kendaraan otonom.

Video peluncuran yang dibagikan pada hari Minggu memperlihatkan mobil Model Y melintasi jarak pendek, melewati persimpangan, menghindari pejalan kaki, dan parkir secara mandiri tanpa pengemudi di kursi depan. Meski begitu, masih terdapat kendala teknis seperti saat tombol perintah berhenti ditekan namun kendaraan hanya berhenti sejenak di tengah jalan sebelum melaju kembali.

“Selamat untuk tim @Tesla_AI atas peluncuran @Robotaxi yang sukses!! Ini buah dari kerja keras selama satu dekade,” tulis Musk melalui X. Ia juga menyebut baik chip AI maupun software dikembangkan oleh Tesla mulai dari nol.

Tesla mulai mengenakan tarif tetap sebesar US$4,20 per perjalanan untuk pengguna awal. Namun, belum ada kepastian soal skema tarif jangka panjang. Dalam syarat penggunaan yang diunggah oleh beberapa penumpang, disebutkan bahwa layanan robotaxi tersedia setiap hari pukul 06.00 hingga 24.00 di area terbatas (geofenced), tidak termasuk bandara, dan mungkin tidak beroperasi dalam cuaca buruk.

Peluncuran ini menjadi ujian penting bagi Tesla. Saat ini perusahaan hanya mengoperasikan 10 hingga 20 unit kendaraan untuk tahap awal, dengan tujuan membuktikan kemampuan mengemudi otonom dalam kondisi lalu lintas nyata. Hal tersebut sebelumnya menjadi antangan bagi sejumlah perusahaan teknologi.

Sebagai catatan, Cruise milik General Motors menghentikan seluruh armadanya pada akhir 2023 setelah kecelakaan yang melukai pejalan kaki. Uber Technologies juga berhenti menguji kendaraan otonom setelah insiden fatal di Arizona pada 2018, dan akhirnya menjual divisi tersebut tiga tahun kemudian.

Meski Tesla belum mengumumkan kapan layanan ini akan dibuka untuk umum, Elon Musk telah menyatakan komitmennya untuk memperluas cakupan secara cepat ke kota-kota besar di Amerika Serikat.

Persaingan di Austin sendiri cukup ketat. Waymo, anak usaha Alphabet Inc. (Google), sedang memperluas layanan melalui kemitraan dengan Uber. Di sisi lain, Zoox milik Amazon juga tengah menguji coba armadanya di kota yang sama.

Analis Wedbush Securities, Dan Ives, yang memberi peringkat “outperform” untuk saham Tesla, menyebut layanan robotaxi Tesla mampu bersaing sejak awal dengan Waymo. Setelah salah satu anggota timnya menjajal langsung kendaraan tersebut, Ives menyatakan kepada Bloomberg bahwa pengalaman pengguna “melebihi ekspektasi.”

(bbn)

No more pages