Logo Bloomberg Technoz

Dalam berbagai kesempatan, Prabowo memang menyebutkan Rusia dan China memiliki peran penting untuk negara berkembang. Misalnya, Prabowo mengatakan Rusia, dahulu Uni Soviet, merupakan negara yang membantu Indonesia tanpa meminta untuk kembali membayar utang dalam waktu cepat.

Kendati demikian, Prabowo memastikan Indonesia pada akhirnya berhasil membayar utang dari Rusia tersebut, meski membutuhkan puluhan tahun.

“Pada saat Indonesia sangat miskin, Rusia membantu tanpa meminta kita kembali bayar utang dalam waktu cepat. Namun akhirnya walaupun berapa puluh tahun, kami kami kembaikan utang kami pada saat itu,” ujar Prabowo dalam keterangannya yang disampaikan secara virtual, dikutip Jumat (20/6/2025).

Menyitir Undang-undang (UU) Nomor 9 Tahun 1958 tentang Pinjaman Republik Indonesia dari Uni Republik-Republik Soviet Sosialis, Menteri Keuangan saat itu diberi kuasa mengadakan pinjaman dari Pemerintah Uni Soviet sampai jumlah seharga US$100 juta.

Dana itu digunakan untuk membiayai pembelian barang-barang konsumsi, bahan pakaian, alat-alat pertanian, alat-alat perhubungan, termasuk kapal-kapal dan guna pendirian industri-industri atau bangunan-bangunan lain yang akan ditentukan dan diselenggarakan oleh Pemerintah Indonesia.

Selain itu, Prabowo juga sempat mengatakan Indonesia mengapresiasi sikap Pemerintah China dalam mendukung rakyat Palestina di tengah konflik geopolitik yang menimpa negara tersebut. Hal itu disampaikan Prabowo di hadapan Perdana Menteri China Li Keqiang, di sela jamuan sambutannya ke Jakarta dalam rangkaian kunjungan kenegaraan selama tiga hari hingga Senin (26/5/2025).

“Saya ingin menyampaikan rasa hormat ke Republik Rakyat Tiongkok yang telah konsisten membela kepentingan negara-negara yang sedang membangun, dan konsisten melawan penindasan, imperialisme, serta melawan kolonialisme apartheid,” ujarnya dalam pidato Indonesia-China Business Reception 2025 di Ballroom Hotel Shangri-La, Sabtu (24/5/2025) malam.

(ain)

No more pages