Berikut 10 saham paling menguntungkan (top gainers) pada tahun 2025, per 20 Juni 2025
Data riset Bloomberg Technoz menunjukkan emiten PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA) menjadi saham paling cuan dengan harga sahamnya melesat 536% ke posisi Rp70/saham.
PIPA merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi produk-produk bahan bangunan. Seperti pipa PVC, sambungan pipa (fittings), selang serbaguna, serta berbagai material bangunan lainnya.
Melesatnya harga saham PIPA merupakan efek langsung dari aksi korporasi perusahaan yang saat ini akan segera mempunyai pengendali baru. Berdasarkan Keterbukaan Informasi, proses negosiasi rencana pengambilalihan Pemegang Saham Pengendali (PSP) kepada PT Morris Capital Indonesia (MCI) telah disepakati untuk mempercepat pelaksanaan Uji Tuntas.
Sebelumnya, PT Morris Capital Indonesia mengumumkan rencana akuisisi 57,37% saham PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA) dari empat pemegang saham mayoritas.
Tujuan rencana pengambilalihan perusahaan PIPA adalah untuk investasi dari rencana pengembangan dan ekspansi bisnis grup.
Mencermati itu, PIPA juga merupakan perusahaan unggulan yang terus gencar melangsungkan pemasaran dan distribusi– hingga menjangkau dan melayani pelanggan di seluruh Indonesia, jadi nilai tambah tersendiri perusahaan.
Selanjutnya, posisi kedua ditempati oleh saham PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) yang harga sahamnya melesat 342% ke posisi Rp84/saham.
Adapun sentimennya saham CBRE adalah rencana dan informasi positif penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue yang mencapai 68 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp25/saham.
Adapun rencana tersebut masih akan dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 15 Juli 2025 mendatang. Yang jadi catatan menarik, dana hasil rights issue akan digunakan untuk memperkuat modal kerja serta mendukung ekspansi bisnis melalui penambahan armada kapal.
“Adapun kami memahami Keterbukaan Informasi tersebut mempunyai arti penting bagi masyarakat sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan investasi,” jelas perusahaan dalam catatan dalam penjelasan atas volatilitas saham.
(fad/aji)






























