Logo Bloomberg Technoz

Harga Minyak Diguncang Iran-Israel, Pertamina Rawan Terdampak

Mis Fransiska Dewi
20 June 2025 11:50

(Dok. Pertamina)
(Dok. Pertamina)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Harga minyak dunia yang bergejolak akibat tensi geopolitik Iran-Israel dinilai akan berdampak terhadap kondisi keuangan PT Pertamina, selaku importir terbesar minyak di Indonesia, dalam jangka pendek.

⁠"Fiskal Pertamina dalam jangka pendek [bulanan] tentu berdampak, tetapi WP&B atau APBN dalam tingkat negara itu kan menghitungnya rata-rata dalam satu tahun anggaran,” kata Hadi Ismoyo yang juga Direktur Utama PT Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC) saat dihubungi, Jumat (20/6/2025). 

Bagaimanapun, Hadi berpendapat harga minyak mentah dunia saat ini masih di bawah asumsi APBN 2025 yang dipatok sebesar US$82/barel. Dengan kondisi tersebut, dia berpendapat ketahanan fiskal Pertamina seharusnya masih akan aman.

Pertamina mencetak laba bersih senilai US$3,13 miliar, atau sekitar Rp49,5 triliun pada 2024. Perseroan juga menyumbangkan Rp401,73 triliun kepada negara, dari pajak, dividen, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

Torehan laba itu ditopang dengan raihan pendapatan sebesar US$75,33 miliar atau setara Rp1.194 triliun, EBITDA senilai US$10,79 miliar atau sekitar Rp171,04 triliun.

Central Gathering Station 10, salah satu fasilitas produksi di Wilayah Kerja PT Pertamina Hulu Rokan (Dok. PHE)