Sentimen yang menjadi pemberat langkah harga emas adalah keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve. Malam tadi waktu Indonesia, Gubernur Jerome ‘Jay’ Powell dan kolega sepakat untuk mempertahankan suku bunga acuan di 4,25-4,5%.
Dalam rapat Komite Pengambil Kebijakan (Federal Open Market Committee/FOMC) kali ini, The Fed juga merilis proyeksi terbaru, termasuk arah suku bunga acuan. Berdasarkan dot plot edisi Juni, ada kemungkinan Federal Funds Rate turun 2 kali tahun ini.
Akan tetapi, suara tidaklah bulat. Kini ada 7 orang anggota FOMC yang memperkirakan tidak ada penurunan suku bunga acuan tahun ini. Bertambah dari dot plot edisi Maret yang sebanyak 4 orang.
“Tidak ada yang yakin dengan arah suku bunga ini dengan tingginya ketidakpastian di perekonomian,” ungkap Powell dalam konferensi pers usai rapat, sebagaimana diwartakan Bloomberg News.
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Jika ternyata suku bunga tidak turun, maka memegang emas menjadi kurang menguntungkan.
(aji)