Bayam memang dikenal sebagai sayuran super yang kaya akan zat besi dan antioksidan. Namun, konsumsi bayam di malam hari justru bisa menyebabkan perut kembung. Kandungan serat yang tinggi memperlambat proses pencernaan dan bisa membuat perut terasa penuh hingga mengganggu tidur.

Catatan: Jika tetap ingin mengonsumsi bayam, sebaiknya di siang hari ketika tubuh lebih aktif dan sistem pencernaan bekerja lebih maksimal.

2. Buah Segar dan Jus Buah: Gula Alami yang Bisa Mengganggu Tidur

Meski terlihat sehat, mengonsumsi buah atau jus buah pada malam hari bukanlah pilihan ideal. Kandungan fruktosa dan glukosa alami dalam buah dapat menyebabkan lonjakan energi secara tiba-tiba, terutama pada jus buah yang sudah terpisah dari serat alaminya.

Efeknya? Gula diserap lebih cepat, meningkatkan kadar gula darah, dan bisa mengganggu siklus tidur karena tubuh menjadi lebih aktif.

3. Kecambah: Padat Nutrisi tapi Pemicu Gas di Malam Hari

Kecambah seperti tauge dan kacang-kacangan kaya akan protein nabati dan serat. Namun, makanan ini juga dapat meningkatkan produksi gas dalam perut ketika dikonsumsi malam hari. Hal ini berpotensi menyebabkan rasa tidak nyaman seperti perut kembung dan begah saat tidur.

Saran: Konsumsilah kecambah sebagai bagian dari makan siang, agar tubuh memiliki waktu lebih lama untuk mencerna.

4. Mentimun dan Buah Bit: Kandungan Air Tinggi yang Ganggu Pola Tidur

Mentimun dan bit sering kali dikonsumsi sebagai salad malam karena terasa segar. Sayangnya, kandungan air yang tinggi, terutama pada mentimun, bisa membuat Anda sering buang air kecil di malam hari.

Risiko: Gangguan tidur karena terbangun untuk ke kamar mandi, serta pencernaan yang lebih lambat akibat konsumsi makanan berserat dan berair tinggi di waktu yang kurang tepat.

5. Dadih (Dadiah): Menyehatkan Tapi Menyebabkan Produksi Lendir

Dadih, olahan susu fermentasi mirip yogurt, kaya akan probiotik dan bagus untuk pencernaan jika dikonsumsi pada waktu yang tepat. Tapi di malam hari, dadih bisa memicu produksi lendir berlebih serta gas di saluran pencernaan.

Tips: Konsumsi dadih di siang hari untuk mendukung kesehatan usus tanpa mengganggu kenyamanan tidur malam.

6. Makanan Gorengan dan Berlemak Tinggi: Musuh Utama Tidur Berkualitas

Makanan yang digoreng atau tinggi lemak memang menggoda, namun sangat tidak dianjurkan untuk dikonsumsi malam hari. Lemak butuh waktu lebih lama untuk dicerna, sehingga memperberat kerja lambung dan berisiko menyebabkan refluks asam lambung.

Dampaknya: Gangguan tidur, rasa tidak nyaman di perut, hingga meningkatnya risiko kelebihan berat badan.

Kapan Waktu Terbaik untuk Makan Malam?

Para ahli menyarankan untuk mengatur waktu makan malam dalam rentang pukul 17.00 hingga 19.00. Pendekatan ini dikenal sebagai "early bird eating", yang disesuaikan dengan ritme sirkadian tubuh. Pada waktu tersebut, metabolisme masih cukup aktif, sehingga tubuh lebih mampu mencerna makanan dengan baik.

Makan terlalu larut malam dikaitkan dengan risiko obesitas, gangguan pencernaan, dan kualitas tidur yang buruk. Penelitian yang diterbitkan dalam Cell Metabolism (2022) menunjukkan bahwa makan malam lebih awal membantu membakar lebih banyak kalori dibanding makan larut.

Manfaat Makan Malam Lebih Awal

• Mendukung penurunan berat badan
  

• Meningkatkan kualitas tidur
  

• Mencegah gangguan pencernaan
  

• Menjaga kestabilan kadar gula darah
  

• Mendukung ritme biologis tubuh
  

Ahli diet Tara Schmidt dari Mayo Clinic Diet menekankan bahwa pencernaan bekerja paling baik ketika tubuh masih aktif dan cahaya matahari masih ada. Artinya, makan malam lebih awal memberi tubuh waktu untuk beraktivitas ringan setelah makan, seperti berjalan santai, yang sangat bermanfaat bagi sistem pencernaan.

(seo)