“Kami percaya bahwa kontribusi aktif terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) akan berdampak positif, tidak hanya bagi lingkungan, tetapi juga dalam memperkuat resiliensi ekonomi nasional,” tambahnya.
Dari sisi pendanaan, BRI juga mencatat langkah penting melalui pendanaan wholesale sebesar Rp111,79 triliun per Triwulan I 2025. Sebanyak 39,66% di antaranya berasal dari instrumen berbasis ESG. Ini mencakup:
-
Tiga fase Green Bond dengan total nilai Rp13,5 triliun
-
Sustainability-linked loan senilai USD 1 miliar, yang menjadi peluncuran pertama di sektor keuangan Asia untuk mendukung pembiayaan mikro
Selain itu, BRI juga mengembangkan inclusivity-based securities, termasuk Medium Term Notes (MTN) dan Subordinated Bonds, yang dialokasikan untuk sektor UMKM, korporasi ultra mikro, dan individu berpenghasilan rendah.
Dengan integrasi menyeluruh prinsip ESG dalam rantai nilai pembiayaan dan pendanaan, BRI menegaskan posisinya sebagai bank nasional dengan visi keberlanjutan jangka panjang, serta berkontribusi aktif dalam agenda global menuju ekonomi hijau.
(tim)





























