Boeing perlahan bangkit setelah kecelakaan yang nyaris fatal pada awal 2024 menjerumuskan perusahaan ke dalam krisis. Bulan lalu, produsen pesawat tersebut memproduksi 38 pesawat 737 Max di Pabrik Renton, mencapai batas produksi yang ditetapkan regulator AS imbas kecelakaan tersebut.

Airbus SE diperkirakan akan menerima banyak pesanan di Paris Air Show, yang secara tradisional menjadi ajang di mana produsen pesawat Eropa ini berada di atas angin.

Pameran tersebut diadakan setiap tahun secara bergantian dengan Farnborough di Inggris. Pameran dua tahunan Dubai juga muncul sebagai lokasi penting bagi maskapai penerbangan, seperti Emirates, untuk membuat kesepakatan.

Kedua produsen tersebut mengalami tumpukan pesanan yang berlangsung hingga dekade berikutnya, di mana pemasok masih pulih dari dampak pandemi Covid dan kurangnya pekerja terampil.

Airbus, yang mengirimkan 51 jet pada Mei, menghadapi tantangan berat untuk mencapai target pengiriman tahunannya karena berkutat dengan masalah mesin dan kurangnya suku cadang lainnya.

(bbn)