Logo Bloomberg Technoz

Angka Kelahiran di Jepang Turun di Bawah 700.000, Rekor Terendah

News
05 June 2025 18:00

Bendera Jepang. (Dok: Bloomberg)
Bendera Jepang. (Dok: Bloomberg)

Erica Yokoyama - Bloomberg News

Bloomberg, Angka kelahiran di Jepang menurun pada 2024 selama sembilan tahun berturut-turut, mencapai rekor terendah dalam sejarah. Hal ini menyoroti tantangan besar yang dihadapi pemerintah saat berupaya membalikkan tren di salah satu masyarakat dengan populasi tertua di dunia.

Menurut rilis Kementerian Kesehatan, Rabu (4/6/2025), tingkat kesuburan total—jumlah rata-rata anak yang mungkin akan dilahirkan seorang wanita selama masa suburnya—turun menjadi 1,15, dari 1,2 pada tahun sebelumnya, yang menandai angka terendah dalam catatan sejak 1947. Tren ini terutama menonjol di Tokyo, di mana angkanya di bawah 1 untuk tahun kedua berturut-turut.


Jumlah kelahiran total turun menjadi sekitar 686.000, menandai pertama kalinya angka tersebut turun di bawah 700.000. Jumlah kematian mencapai sekitar 1,61 juta, menyebabkan penurunan populasi bersih sekitar 919.000 dan memperpanjang tren penurunan tahunan populasi negara itu menjadi 18 tahun. Data ini tidak termasuk migrasi.

Angka kelahiran Jepang telah lama melemah. (Bloomberg)

Data ini menggarisbawahi urgensi upaya pemerintah baru-baru ini untuk meningkatkan angka kelahiran. Perdana Menteri Shigeru Ishiba mengeluarkan berbagai kebijakan untuk meringankan beban keuangan keluarga, termasuk memperluas subsidi anak dan pendidikan gratis untuk sekolah menengah atas.