“Ada hal-hal seperti itu yang kita cari mana yang paling cocok buat kita,” tuturnya.
SGAR Mempawah Fase II belakangan ditetapkan sebagai proyek strategis nasional (PSN) oleh pemerintah akhir 2024 lalu. Proyek ini bakal memiliki kapasitas produksi mencapai 2 juta ton alumina per tahun.
Proyek ini dibangun untuk melengkapi operasi SGAR Fase I, yang kini dikendalikan oleh usaha patungan Inalum bersama dengan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Borneo Alumina Indonesia (BAI).
Sebelumnya, Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo berharap proyek ini bisa meningkatkan nilai tambah mineral di Indonesia.
Dengan integrasi yang lebih kuat, proyek tersebut akan memenuhi kebutuhan aluminium nasional yang saat ini mencapai 1,2 juta ton per tahun.
"Kami melihat kebutuhan aluminium nasional terus meningkat. Untuk itu, kami memperkuat suplai dan rantai pasok agar dapat mendukung industrialisasi sektor manufaktur Indonesia di masa depan," kata Dilo dalam keterangan resmi, Kamis (27/3/2025).
Dia menambahkan dengan ekosistem rantai pasok aluminium yang makin solid, Grup MIND ID akan memperkuat eksplorasi cadangan bauksit guna memastikan keberlanjutan pasokan bahan baku.
"Cadangan bauksit nasional saat ini tercatat sebesar 158,83 juta ton, sementara kebutuhan produksi akan terus meningkat pada masa mendatang," ujarnya.
Selain memperkuat industri, pengembangan SGAR fase II juga diharapkan memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Proyek ini berpotensi berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi hingga 5,5% pada 2025, sekaligus mendorong peningkatan investasi, penyerapan tenaga kerja, serta pemerataan ekonomi di daerah.
(mfd/naw)































