Saham FAST berhasil menguat 34 poin atau mencapai kenaikan 10,3% ke level Rp364/saham usai sebanyak 46 juta saham ditransaksikan. Adapun nilai transaksi saham pengelola KFC di siang hari ini mencapai Rp17,47 miliar.
Berikut 5 saham dengan bobot terbesar penyumbang kenaikan IHSG berdasarkan data Bloomberg.
- Dian Swastatika Sentosa (DSSA) menyumbang 8,79 poin
- Amman Mineral Internasional (AMMN) menyumbang 7,94 poin
- Merdeka Battery Materials (MBMA) menyumbang 6,1 poin
- Telkom Indonesia (TLKM) menyumbang 4,58 poin
- Indofood Sukses Makmur (INDF) menyumbang 3,62 poin
Adapun saham-saham barang baku yang mendukung penuh IHSG i.a., saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) melesat setinggi 21,5% dan juga saham PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA) menguat 15,2%.
Senada, saham konsumen non primer, PT KFC Indonesia Tbk (FAST) melesat 10,3%, saham PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV) melejit 9,47%. Serta, saham PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) menguat 2,47%.
Saham-saham LQ45 yang juga melaju kencang antara lain, saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) melesat 5,85%, dan saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) terbang 5,81%.
Saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Corp Tbk (INKP) terbang 4,84%, dan saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatat kenaikan 4,76%.
Tren positif juga terjadi pada saham LQ45 berikut, saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) menguat 4,47%, saham PT Elnusa Tbk (ESSA) dengan kenaikan 4,42%. Saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) terapresiasi 3,61%.
Adapun Bursa Saham Asia kompak menguat pada perdagangan siang hari ini. Indeks KOSPI melesat 2,46%, Hang Seng Hong Kong terbang 0,47%, NIKKEI 225 menguat 0,93%, CSI 300 China melejit 0,44%, Shanghai Comp. China hijau 0,34%, dan Strait Times Singapore merah 0,03%.
Saham KFC (Fast) Dapat Suntikan Modal
PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), pemilik jaringan KFC Indonesia, memastikan telah menghimpun dana Rp80 miliar penuh dari aksi Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) yang dilaksanakan pada 28 Mei 2025.
Kepastian ini disampaikan oleh Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan FAST, Justinus Dalimin Juwono, saat dikonfirmasi Bloomberg Technoz. Ia menjelaskan bahwa selain PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET), investor lain yakni PT Gelael Pratama juga turut menyetor modal dalam aksi ini.
“Rp40 miliar lagi dari setoran PT Gelael Pratama,” ujar Justinus kepada Bloomberg Technoz, Selasa (3/6/2025).
Sebelumnya, FAST menyampaikan rencana menghimpun dana sebesar Rp80 miliar melalui skema PMTHMETD. Dalam keterbukaan informasi, manajemen menjelaskan dana tersebut akan digunakan untuk mendanai pembelian persediaan dan membayar kewajiban lancar sebesar Rp52 miliar, sementara sisanya sebesar Rp28 miliar digunakan untuk kebutuhan operasional karyawan.
Partisipasi dari Gelael Pratama melengkapi skema penggalangan dana tanpa hak memesan efek terlebih dahulu ini.
Gelael merupakan entitas yang juga terafiliasi dengan pendiri KFC Indonesia dan selama ini menjadi bagian penting dari struktur pemegang saham FAST.
Secara regulasi, aksi PMTHMETD ini berada dalam koridor Peraturan OJK No. 14/2019 sehingga dikecualikan dari ketentuan mengenai transaksi afiliasi sebagaimana diatur dalam POJK No. 42/2020.
Manajemen FAST dan Indoritel menegaskan bahwa transaksi ini tidak menimbulkan dampak material terhadap kelangsungan usaha maupun struktur operasional perusahaan.
(fad/wep)





























