Bloomberg Technoz, Jakarta - Google memperkenalkan teknologi model AI terbaru, Veo 3. Tujuannya menghasilkan sebuah video hanya dengan perintah melalui pengetikan.
Model AI VEO 3 mampu berkreasi dari sumber database klip perusahaan dengan pengguna memberi keterangan secara rinci termasuk jika ingin menambahkan elemen dalam video hasil generator kecerdasan buatan.
Dalam perkenalan produk VEO 3 di I/O pekan lalu Google menyatakan, “Kami memasuki era baru penciptaan,” VP Google untuk Gemini, Josh Woodward, dengan klaim video yang dihasilkan “sangat realistis,” dilansir dari unggahan ulang Google I/O The Verge, dikutip Rabu (28/5/2025).
Pembuatan klip, yang juga dinamakan Flow oleh Google menjadi tool yang diklaim cocok untuk para kreator dalam membuat film berbasis AI dengan model Veo, Imagen dan Gemini.
“Flow terinspirasi dari bagaimana rasanya ketika waktu melambat dan kreasi menjadi mudah, berulang, dan penuh kemungkinan. Dirancang khusus untuk Veo, model video generatif mutakhir dari Google, dengan ketaatan yang luar biasa dan hasil sinematik yang menakjubkan yang unggul dalam hal fisika dan realisme,” tulis Google dalam unggahan di blog resminya.
Untuk pengetesan Anda bisa mengakses deepmind.google.com dengan klaim kemampuan menghasilkan output setara 4k realistik dan kualitas audio mumpuni.
Langkah selanjutnya adalah membuat perintah atau instruksi atas video yang ingin dibuat dengan GenAI.
Namun, sebelumnya Anda diwajibkan menjadi pengguna berlangganan dengan dua paket pembayaran: Google AI Pro US$19,99/bulan, serta Google AI Ultra seharga US$124,99/bulan.
Perusahaan saat ini menawarkan layanan Google AI Pro gratis selama satu bulan dengan fitur VEO 3, Text to Video, hingga Scenebuilder atau kemampuan mengedit dan memperluas shot serta pilihan transisi dalam editing.
Veo dengan Gemini AI juga berada pada periode promosi gratis berlangganan selama satu bulan (Rp0), baik kelas regular ataupun Google AI Pro.
Lewat kemampuan model AI pada Veo 3, pengguna bisa mempercepat proses kerja campaign dan produksi konten, serta mendukung kerja marketing, klaim Google.
Salah contoh produksi video dengan basis VEO 3 oleh perusahaan marketing Jellyfish, milik The Brandtech bertemakan campangin maskapai penerbangan Japan Airlines.
Contoh video lain yang diklaim Google realistis seperti di bawah ini, menggunakan perintah; awal menggunakan low-angle shot, dengan latar petualangan, sebuah ruang kerja yang tampak tidak beraturan lengkap dengan cahaya temaram hangat; seseorang sedang meneliti peta kuno di atas meja; peneliti yang mendalami peta (kartografer) mengucapkan kalimat: “According to this old sea chart, the lost island isn't myth! We must prepare an expedition immediately!”
(prc/wep)