Logo Bloomberg Technoz

"Mengingat terus meningkatnya ketidakpastian, terutama terkait dengan kebijakan perdagangan, kami baru-baru ini menurunkan proyeksi ekonomi dan inflasi kami," beber Ueda.

"Namun, kami terus memperkirakan inflasi dasar secara bertahap bergerak menuju 2% selama paruh kedua pandangan perkiraan kami," katanya, seraya menambahkan bahwa Jepang kini lebih dekat dengan target inflasinya dibandingkan dengan sebelumnya dalam tiga tahun terakhir.

Data pada Jumat menunjukkan inflasi konsumen tidak termasuk makanan segar meningkat pada April menjadi 3,5%, tetap di atau di atas target BOJ selama tiga tahun penuh. Angka-angka yang dirilis pekan ini diperkirakan akan memberi sinyal bahwa tren tersebut akan berlanjut pada Mei.

Ueda mengatakan Jepang sedang mengalami guncangan pasokan kedua karena ada lonjakan inflasi pangan yang tidak seperti Eropa dan AS, dan hal ini perlu mendapat perhatian yang cermat.

"Sekarang kita menghadapi guncangan pasokan lainnya dalam bentuk kenaikan harga pangan. Pandangan dasar kami bahwa dampak inflasi harga pangan diperkirakan akan berkurang. Namun, mengingat inflasi dasar mendekati 2% dibandingkan beberapa tahun lalu, kami perlu berhati-hati tentang bagaimana inflasi harga pangan akan memengaruhi inflasi dasar."

Lantaran kenaikan harga terjadi secara luas, lonjakan harga beras menjadi fokus utama setelah harganya naik dua kali lipat, menambah tekanan pada rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan mereka. Pemerintah berencana mengeluarkan lebih banyak cadangan beras sebagai upaya mendinginkan pasar, dan juga memberikan subsidi energi, mulai dari bensin hingga gas alam dan listrik.

BOJ memangkas setengah proyeksi pertumbuhan untuk tahun fiskal ini pada pertemuan kebijakan yang berakhir awal bulan ini dan menunda perkiraan waktu untuk mencapai target inflasi selama setahun.

Langkah-langkah tersebut dianggap dovish dan mendorong banyak pengamat BOJ agar menunda seruan mereka untuk menaikkan suku bunga. Beberapa pengamat baru-baru ini merevisi pandangan mereka untuk memasukkan kenaikan tahun ini setelah melihat adanya perkembangan positif, termasuk kesepakatan tarif Trump dengan China.

Ueda menghadiri pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G-7 di Banff, Kanada pekan lalu, di mana dia mengatakan rekan-rekannya mengakui adanya tantangan baru yang berasal dari meningkatnya ketidakpastian kebijakan perdagangan.

"Sejujurnya, saya merasa sedikit terabaikan, meski bukan untuk pertama kalinya, karena di Jepang, kami masih bergulat dengan tantangan jangka panjang untuk mencapai target inflasi 2% secara berkelanjutan sambil tetap memperhatikan implikasi dari batas bawah nol suku bunga kebijakan," beber Ueda.

(bbn)

No more pages