Logo Bloomberg Technoz

Penguatan rupiah juga berlangsung di tengah reli yang berlanjut di pasar saham domestik. IHSG menguat 0,3% pagi ini, memperpanjang reli selama empat hari perdagangan beruntun.

Sedangkan di pasar surat utang negara pagi ini, tingkat imbal hasil bergerak variasi. Tenor 2Y naik 9,2 bps ke level 6,335%. Sedangkan tenor 5Y naik tipis 0,5 bps ke level 6,443%. Adapun tenor 10Y terpangkas imbal hasilnya 1,7 bps ke level 6,810%.

Sentimen global masih memberi keuntungan pada pasar negara berkembang dengan aset-aset berimbal hasil tinggi yang harganya dinilai sudah 'murah' jadi serbuan utama.

Arus masuk modal asing ke Indonesia mencapai rekor yakni menembus Rp14,73 triliun selama rentang 19-24 Mei, dengan nilai belanja asing terbesar di pasar surat utang negara. Tren itu mungkin akan berlanjut didukung oleh berbagai sentimen pendukung. 

Asing memborong Rp1,54 triliun di pasar saham dan sebesar Rp14,13 triliun di pasar SBN. Namun, asing jual neto sebesar Rp950 miliar di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Dari dalam negeri, sentimen terbaru juga tengah memberi dukungan bagi kenaikan harga-harga aset di pasar portofolio juga rupiah termasuk kabar investasi dari Tiongkok.

Kunjungan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang ke Indonesia pekan lalu hingga Senin hari ini, sejauh ini telah menghasilkan kesepakatan bilateral dalam berbagai bidang, mulai ekonomi, pertanian hingga kesehatan.

Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia Komite Tiongkok Garibaldi ‘Boy’ Thohir menjabarkan investasi China ke Tanah Air yang diboyong melalui kunjungan Perdana Menteri Li Qiang akan difokuskan pada delapan sektor industri.

Sektor-sektor tersebut a.l. infrastruktur dan konektivitas; industri hilirisasi; manufaktur; energi terbarukan; digitalisasi; teknologi tinggi; kecerdasan buatan; kesehatan dan bioteknologi, pendidikan dan Iptek; serta ketahanan pangan termasuk sektor pertanian dan perikanan laut.

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengungkapkan China berencana masuk ke investasi industri pengolahan susu di Indonesia, sebagai bagian dari agenda kunjungan Perdana Menteri Li Qiang ke Tanah Air.

Analisis teknikal

Secara teknikal nilai rupiah telah dua resistance, kini rupiah berpotensi menguat lanjutan dengan menuju level Rp16.100/US$ sebagai resistance paling potensial.

Namun demikian Jika nilai rupiah terjadi pelemahan hari ini, support menarik dicermati ada pada level di kisaran Rp16.250/US$ dan selanjutnya Rp16.300/US$ hingga Rp16.380/US$ sebagai support kuat.

Analisis Teknikal Nilai Rupiah Senin 26 Mei 2025 (Riset Bloomberg Technoz)

Pekan pendek ini kalender ekonomi tetap sepadat pekan-pekan sebelumnya. 

Pelaku pasar akan mencermati perkembangan hari ke hari terkait kebijakan tarif Amerika Serikat (AS) dari pernyataan Donald Trump atau menteri keuangan negeri terbesar itu.

Sementara terkait data ekonomi, pasar akan menunggu rilis perkembangan kinerja ekonomi AS yang akan mengumumkan laju pertumbuhan Produk Domestik Bruto (second reading), bersama data reguler klaim pengangguran, juga keyakinan konsumen dan penjualan barang tahan lama.

Data pendapatan dan belanja AS pada April juga data inflasi Personal Consumption Expenditure (PCE) yang menjadi indeks favorit bank sentral dalam meramu kebijakan moneter juga akan diumumkan pekan ini. 

Konsensus pasar memperkirakan, inflasi PCE pada April akan naik sedikit 0,1% month-on-month. Sedangkan secara tahunan, inflasi PCE diprediksi sedikit melandai jadi 2,2% dari bulan sebelumnya 2,1%. Adapun inflasi inti PCE pada April diperkirakan mencapai 2,5% year-on-year, melandai dibanding bulan sebelumnya 2,6%.

Dari dalam negeri, tidak banyak data ekonomi yang akan dilansir. Jadwal lelang sukuk negara masih akan dilangsungkan pekan ini dengan target Rp8 triliun. 

Pasar akan fokus mencermati perkembangan hasil kunjungan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang sejak pekan lalu, yang sejauh ini telah menghasilkan belasan kesepakatan bilateral dan komitmen investasi.

(rui)

No more pages