Sampai paruh pertama tahun ini, ekspor prekursor untuk pasar AS dikerjakan oleh PT Huayou Indonesia, afiliasi Zhejiang Huayou Cobalt Co.
Pabrik Huayou yang terletak di kawasan industri Weda Bay diketahui telah mengirimkan prekursor untuk bahan baku baterai ke Tesla sejak November 2024 lalu.
Proyek yang dibangun di kawasan industri Weda Bay itu memiliki kapasitas produksi sebesar 50.000 ton prekursor.
Berdasarkan data Kementerian Investasi, Zhejiang Huayou Cobalt Co telah menanamkan investasi mencapai US$9 miliar atau sekitar Rp147,87 triliun (asumsi kurs Rp16.430 per dolar AS) sampai paruh pertama 2025.
Huayou belakangan tengah memperkuat lini bisnis di bidang bahan baku baterai listrik di Indonesia.
Belum lama ini, Huayou mengambilalih pimpinan konsorsium pada proyek Titan, bersama dengan Indonesia Battery Corporation atau IBC.
Selain itu, Huayou turut melakukan investasi intensif pada kawasan industri di Pomalaa, Sulawesi Tenggara.
Rakasasa smelter nikel asal China itu tengah membangun fasilitas umum untuk kawasan industri yang disebut Indonesia Pomalaa Industrial Park (IPIP).
Kawasan industri itu bakal menarik investasi lain untuk sejumlah perusahan di rantai pasok baterai listrik nantinya.
Deputy Director of External Affairs Huayou Indonesia, Stevanus mengatakan perseroannya belum dapat menyajikan alokasi investasi yang akan diarahkan untuk pengembangan IPIP.
Menurut Stevanus, nilai investasi untuk IPIP masih bersifat dinamis. Dia beralasan Huayou masih membangun fasilitas umum saat ini.
“Kawasan industri Pomalaa masih berkembang jadi nilai pastinya masih dinamis,” kata Stevanus saat dikonfirmasi.
(mfd/naw)































