Vlad Savov, Jane Lanhee Lee, Annabelle Droulers and Mackenzie Hawkins - Bloomberg News
Bloomberg, Dengan banyaknya perhatian dunia yang tertuju pada perlombaan seputar teknologi kecerdasan buatan (AI) antara Amerika dan China, konferensi Computex minggu ini menjadi pengingat akan peran sentral yang terus dimainkan oleh Taiwan dalam industri teknologi global.
Edisi 2025 dari pertemuan teknologi terkemuka di Asia ini tidak banyak membuat terobosan baru seperti tahun lalu, ketika Jensen Huang dari Nvidia Corp. meluncurkan roadmap untuk desain chip AI. Namun, hal ini masih menarik perhatian industri yang mengurai dampak dari aksi Washington untuk mengekang ambisi teknologi Beijing setelah DeepSeek.
Rangkuman poin terpenting dari Computex 2025:
Consumer AI Butuhkan Lebih Banyak Waktu Pengembangan
Tidak banyak yang disebutkan tentang consumer tahun ini. Pada tahun 2024, presentasi Qualcomm Inc. mengungkap bagaimana AI akan membuat segalanya menjadi lebih baik dan kita tidak akan pernah lagi membutuhkan pengisi daya laptop saat bepergian. Kali ini, mereka beralih ke naskah yang berfokus pada aplikasi perusahaan untuk AI.
Foxconn, yang juga dikenal sebagai Hon Hai Precision Industry Co, menggunakan pidato pertamanya di acara Computex untuk membahas tentang heavy-duty AI, mulai dari membuat kota menjadi lebih pintar hingga membawa robot ke manufaktur dan membuat desain EV lebih efisien. Perusahaan yang merakit sebagian besar iPhone di dunia ini tidak memiliki sesuatu yang menarik perhatian konsumen.

Asustek Computer Inc. memberikan pandangan yang serius mengenai prospek komputer dengan kemampuan AI (PC AI).
Samson Hu, co-chief executive officer (co-CEO) pembuat perangkat komputer asal Taiwan ini, mengatakan bahwa PC AI akan membutuhkan waktu satu atau dua tahun sebelum menjadi mainstream. Hal ini dikarenakan software yang ia kembangkan masih belum matang. Ditambah lagi dengan tarif baru dari AS yang kemungkinan besar akan menghambat pertumbuhan jangka pendek. Asus mungkin harus menaikkan harga di AS sebanyak 10% untuk menghadapi pungutan tersebut, kata Hu.
DeepSeek Si Pengubah AI
Debut DeepSeek pada bulan Januari mengubah sifat AI, menyoroti kemajuan China di bidang ini sambil membongkar asumsi dasar tentang kebutuhan komputasi.
Huang adalah salah satu dari beberapa eksekutif yang pertama kali membahas hal tersebut secara terbuka, dengan mengatakan bahwa China “luar biasa” dalam pengembangan software dan memiliki sumber daya untuk menutupi kesenjangan teknologi apa pun.
DeepSeek mempopulerkan model penalaran, yang membutuhkan lebih banyak daya raw computing. “Jadi sekarang model penalaran tidak hanya satu kali, tetapi ratusan kali,” kata Huang kepada wartawan minggu ini. “DeepSeek meningkatkan jumlah kebutuhan komputasi mungkin 100 hingga 1.000 kali lipat.”
Perubahan China
Headline yang paling menyorot perhatian berpusat di sekitar posisi Nvidia yang sulit karena AS mengejar pembatasan chip - dimaksudkan untuk membatasi gerak teknologi China. Hal itu memuncak pada hari Rabu, ketika Huang mencap upaya tersebut sebagai “kegagalan” dan menyerukan agar Washington mundur.
Jika AS tidak mengizinkan Nvidia untuk menjual di pasar China, perusahaan lokal seperti Huawei Technologies Co. akan mengisi kekosongan tersebut, dia memperingatkan. “Perusahaan-perusahaan lokal sangat, sangat berbakat dan sangat bertekad,” ujar Huang. “Dan kontrol ekspor memberi mereka semangat, energi, dan dukungan pemerintah untuk mempercepat perkembangan mereka.”
Sementara para pejabat penting di Washington membeli argumen tersebut karena hal itu berlaku untuk seluruh dunia, pemerintahan Presiden AS Donald Trump telah menggandakan langkah-langkah yang menargetkan Beijing.
Para eksekutif di Taiwan tidak diragukan lagi mencatat dua perkembangan terkait. Huawei menyelenggarakan pertemuan pengembang AI pada minggu yang sama, menggembar-gemborkan chip Ascend yang ingin dilihat Beijing untuk menggantikan silikon Nvidia. Dan Xiaomi Corp. mengumumkan bahwa mereka telah mengembangkan chip seluler 3-nanometer (3nm) canggihnya sendiri untuk bersaing dengan Qualcomm.
TSMC
Bos baru Intel Corp. bekerja keras untuk memperbaiki hubungan dengan para mitra Taiwan, setelah pendahulunya Pat Gelsinger menyuarakan keprihatinannya tentang dominasi pulau tersebut, menyorot pada satu perusahaan manufaktur chip ternama, Taiwan Semiconductor Manufacturing Co., di bidang semikonduktor.
Lip-Bu Tan memuji mitra rantai pasokan lokal selama acara perusahaan di Taipei yang merayakan hari jadinya yang ke-40 pada hari Senin.

Bahkan Nvidia mendedikasikan banyak waktu dan ruang di konferensi untuk memuji mitra Taiwan-nya. Pendiri SoftBank Group Corp, Masayoshi Son, juga hadir di kota ini selama seminggu, meskipun seperti Tan, ia tidak terlalu menonjolkan diri di depan publik.
No Bubble?
Hanya ada sedikit diskusi publik tentang salah satu pertanyaan paling mendesak bagi para investor teknologi: apakah kita sudah melebih-lebihkan kebutuhan akan pusat data? Saham-saham teknologi mulai dari Nvidia hingga Meta Platforms Inc. dan Microsoft Corp. telah bergejolak dengan liar pada tahun 2025, sebagian karena ketidakpastian yang berlebihan.
Yang jelas, sebagian besar peserta yang hadir mendapatkan keuntungan langsung dari pengeluaran untuk server dan komponen yang dibutuhkan untuk menggerakkan pusat data dan pengembangan AI. CEO Nvidia menggemakan sentimen tersebut.
“Kami mengeluarkan beberapa ratus miliar dolar untuk pembangunan infrastruktur AI senilai puluhan triliun dolar,” ujar Huang.
(bbn)