Dolar & Obligasi AS Menguat, Bursa Asia Diprediksi Ikut Terkerek
News
23 May 2025 06:30

Richard Henderson - Bloomberg News
Bloomberg, Kontrak berjangka bursa saham Asia menguat tipis pada Jumat (23/5/2025) pagi, seiring pemulihan di pasar obligasi AS (Treasuries) dan penguatan dolar AS. Kondisi ini menjadi sinyal meredanya kekhawatiran fiskal Amerika Serikat yang sempat mengguncang pasar keuangan awal pekan ini. Sementara itu, saham-saham AS ditutup nyaris tidak berubah.
Kontrak indeks saham Jepang dan Australia tercatat menguat, sementara indeks acuan China cenderung stabil. Kontrak berjangka indeks saham AS juga bergerak naik dalam perdagangan Asia awal, setelah Nasdaq 100 menguat 0,2% berkat kinerja kuat saham-saham teknologi besar. Di sisi lain, S&P 500 ditutup sedikit melemah, mencatatkan penurunan harian selama tiga hari berturut-turut.
Pasar obligasi AS mengalami rebound pada Kamis (22/5/2025), setelah penurunan tajam sebelumnya akibat kekhawatiran terhadap kondisi fiskal Negeri Paman Sam. Imbal hasil (yield) obligasi tenor 10 tahun turun tujuh basis poin menjadi 4,53%, sementara yield obligasi 30 tahun turun lima basis poin. Indeks dolar AS juga naik 0,2%.
“Volatilitas pasar kembali mencuat karena ketidakpastian seputar kebijakan perdagangan dan prospek fiskal,” ujar Mark Haefele dari UBS Global Wealth Management. “Dengan imbal hasil obligasi yang masih tinggi serta risiko tarif dan anggaran yang masih menjadi perhatian, volatilitas ini kemungkinan masih akan bertahan seiring investor terus memantau perkembangan kebijakan.”
































