Wall Street Melemah di Tengah Tekanan Fiskal AS
News
23 May 2025 05:40

Rita Nazareth - Bloomberg News
Bloomberg, Wall Street masih berjuang memulihkan kepercayaan setelah gejolak di pasar obligasi pemerintah AS (Treasury) memicu kekhawatiran fiskal, membuat perdagangan saham ditutup melemah pada sesi akhir perdagangan di Amerika Serikat. Sementara itu, obligasi dan nilai dolar AS justru menguat.
Setelah sempat mengalami jeda dalam aksi jual saham, indeks S&P 500 kembali kehilangan tenaga dan ditutup melemah untuk hari ketiga berturut-turut. Ini menjadi penurunan beruntun terpanjang sejak 8 April lalu, ketika indeks tersebut nyaris memasuki zona pasar bearish. Meskipun saham-saham teknologi besar sempat unggul, penurunan saham Apple Inc menjelang penutupan pasar membuat sentimen kembali memburuk. Hal ini terjadi meski imbal hasil obligasi pemerintah jangka panjang mulai pulih, dengan imbal hasil obligasi 30 tahun turun setelah mendekati level tertingginya sejak 2007.
Meski tekanan pada obligasi negara mulai mereda, Louis Navellier, Chief Investment Officer di Navellier & Associates, menyatakan bahwa saham baru bisa kembali menguat jika terjadi penurunan signifikan pada yield obligasi.
“Volatilitas pasar kembali muncul seiring ketidakpastian baru terkait kebijakan perdagangan dan arah fiskal pemerintah,” ujar Mark Haefele dari UBS Global Wealth Management. “Dengan imbal hasil obligasi masih tinggi serta risiko tarif dan anggaran yang menjadi sorotan, volatilitas ini kemungkinan akan berlanjut seiring investor memantau perkembangan kebijakan lebih lanjut.”