Pada Senin, Adam Boehler, salah satu utusan Trump untuk Timur Tengah, menyatakan bahwa perundingan perdamaian menunjukkan kemajuan.
"Kami lebih dekat dari sebelumnya," ujarnya dalam sebuah konferensi di New York. "Dan sebagian dari itu karena langkah yang dilakukan oleh IDF dan Israel di lapangan," tambahnya, merujuk pada Pasukan Pertahanan Israel.
Sheikh Mohammed memperingatkan bahwa konflik yang berkepanjangan dapat memicu kemarahan masyarakat di seluruh kawasan dan memberikan ruang gerak bagi kelompok-kelompok non-negara di Timur Tengah.
Hamas, yang didukung oleh Iran, memicu perang setelah menyerbu wilayah selatan Israel pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 250 lainnya. Serangan balasan Israel, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikelola Hamas, telah menewaskan lebih dari 53.000 orang.
Israel tetap pada pendiriannya bahwa Hamas harus menyerah dan meletakkan senjata. Sementara itu, Hamas, yang menguasai Jalur Gaza sejak 2007, menyatakan bersedia menyerahkan sebagian kekuasaan sipil, namun menolak untuk melucuti persenjataan militernya.
Israel menghentikan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza pada awal Maret, tidak lama sebelum masa gencatan senjata yang memungkinkan pembebasan puluhan sandera dan ratusan tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel.
Tekanan internasional terhadap Israel terus meningkat agar bantuan kemanusiaan kembali diizinkan masuk. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut situasi pangan di Gaza sangat memprihatinkan. Pada Senin, Israel mengumumkan akan membuka kembali akses bantuan dalam jumlah terbatas, dengan menyatakan bahwa mereka terus memantau situasi. Namun, kelompok-kelompok kemanusiaan menilai langkah itu masih jauh dari cukup.
(bbn)





























