Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga batu bara menguat pada perdagangan kemarin. Ke depan, bagaimana perkiraan harga si batu hitam?
Pada Senin (19/5/2025), harga batu bara di pasar ICE Newcastle untuk kontrak pengiriman bulan depan ditutup di US$ 99,25/ton. Naik 0,25% dari penutupan perdagangan akhir pekan lalu dan menjadi yang tertinggi dalam seminggu terakhir.
Dalam sepekan ini, harga batu bara masih membukukan koreksi tipis 0,5% secara point-to-point. Namun selama sebulan ke belakang, harga justru naik 4,42%.
Bagaimana proyeksi harga batu bara untuk hari ini? Apakah bisa naik lagi atau malah terkoreksi?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara menempati zona bullish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 55,69. RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Namun indikator Stochastic RSI ada di 42,1. Menghuni area jual (short) tetapi tidak terlampau kuat.
Hari ini, harga batu bara kemungkinan bakal turun, meski tipis saja. Target support di rentang US$ 98-97/troy ons.
Sedangkan target resisten terdekat adalah US$ 105/ton. Jika tertembus, maka harga batu bara bisa ‘terbang’ menuju US$ 123/ton.

Lesu
Tahun ini, harga batu bara terpantau masih lesu. Sejak awal 2025 (year-to-date), harga anjlok 20,76%.
Penyebab utama tren negatif harga batu bara adalah pasokan yang melimpah. Mengutip Bloomberg News, produksi batu bara China masih tumbuh.
Biro Statistik China melaporkan, produksi batu bara pada April adalah 389 juta ton. Naik 3,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year).
China adalah produsen batu bara nomor 1 dunia. Jadi apa yang terjadi di sana akan sangat mempengaruhi pembentukan harga.
(aji)