Logo Bloomberg Technoz

Ia dikelabui oleh sosok yang menyamar sebagai perwakilan dukungan pelanggan untuk Coinbase. Hacker mampu melancarkan social engineering yang salah satunya membidik Suman.

Suman menyimpan mata uang kripto miliknya di dalam dompet hardware Trezor Model One, yang dikenal sebagai perangkat “cold storage” dan banyak digunakan oleh para investor kripto guna menghindari kehilangan dana saat bursa diretas atau gagal seperti yang terjadi pada FTX milik Sam Bankman-Fried pada tahun 2022, dilaporkan Bloomberg News.

Awal Cerita Peretasan

Suman pada 8 Maret lalu menerima pesan teks yang tampaknya berasal dari Coinbase, yang memberitahukan bahwa seseorang telah mengakses akunnya. Saat menjawab bahwa itu bukan dia, Suman menerima telepon dari seorang pria yang mengaku Brett Miller,  berasal dari departemen keamanan Coinbase.  

Pria di telepon tersebut mengetahui bahwa Suman menyimpan asetnya di dompet perangkatnya sendiri. Si penelepon meyakinkannya bahwa perangkat tersebut masih dapat diakses oleh penyerang meskipun tidak terhubung ke Coinbase. Penyerang kemudian memandu Suman melalui proses yang diklaimnya akan memperbaiki masalah ini, termasuk memasukkan seed phrase-nya - merupakan rangkaian kata yang bertindak sebagai password untuk memberikan akses ke dompet kripto - ke dalam apa yang tampak seperti situs web resmi. 

Sembilan hari kemudian, Suman menerima telepon dari orang lain yang mengaku sebagai perwakilan yang memberitahunya bahwa proses tersebut tidak berhasil dan memandunya untuk mengulanginya lagi. Pada Pada akhir telepon terakhir tersebut, seluruh kripto Suman dicuri.

Meski dijanji dana pengganti, Suman menegaskan belum menerima konfirmasi tersebut. Ia lantas mengkiritik Coinbase yang "seharusnya secara proaktif menerapkan langkah-langkah kewaspadaan terhadap penipuan beberapa bulan yang lalu."

 "Hal yang paling efektif, yang dapat mereka lakukan adalah mengirim email kepada semua pelanggan mereka, dan memberi tahu kami bahwa ada orang yang meniru dukungan Coinbase. Mereka bisa mencegah pencurian dalam jumlah besar. Menurut pendapat saya, mereka sangat lalai dan, dalam kasus saya, konsekuensi dari hal itu sangat signifikan," kata Suman, Sabtu (17/5/2025).

SEC Periksa Coinbase

Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS mulai memeriksa apakah Coinbase telah salah menyebutkan angka penggunanya, dua sumber Reuters. 

SEC bakal menyelidiki secara mendalam dengan potensi  apakah data pengguna yang tidak akurat dapat mengindikasikan bahwa perusahaan tidak memiliki kepatuhan know-your-customer (KYC). Hal yang memang diwajibkan oleh setiap perusahaan terdaftar. Perwakilan Coinbase kabar ini.

New York Times pertama kali melaporkan penyelidikan terhadap data pengguna dari pengungkapan sebelumnya.

(prc/wep)

No more pages