Logo Bloomberg Technoz

Terakhir, Puan juga hadir dalam acara Kongres IV Tunas Indonesia Raya (Tidar) -- organisasi sayap Partai Gerindra. Dalam acara tersebut, Puan bahkan duduk tepat di sebelah Prabowo. Dalam deretan kursi VVIP tersebut, hanya Puan yang bukan kader Partai Gerindra -- lainnya adalah adik kandung Prabowo, Hashim Djojohadikusumo; keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo; dan Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani.

"[PDIP] sebagai mitra strategis dan ini lakonnya sering diperagakan oleh Puan Maharani," kata Agung.

Puan, kata dia, memang kerap dikaitkan dengan PDIP di tubuh Dewan Perwakilan Rakyat -- lembaga legislatif yang bekerja sama dengan pemerintah dalam pengawasan, penganggaran, dan penyusunan undang-undang. PDIP a la Puan kerap dianggap tak mencerminkan sikap mayoritas partai berlambang kepala banteng tersebut yang masih menggaungkan opsi menjadi oposisi.

Namun, menurut Agung, PDIP nampaknya semakin kuat mengarah pada posisi sebagai mitra strategis pemerintahan Prabowo. Hal ini juga terungkap dalam beberapa pernyataan Megawati, meski tak segamblang sikap dan tindakan puan.

PDIP, kata dia, memang butuh bekerja sama dengan Prabowo terutama menjelang fase penting partai tersebut yaitu Kongres lima tahunan. Hingga saat ini, kegiatan tersebut belum juga menemukan kepastian soal pelaksanaannya. 

Beberapa isu mencuat terutama ancaman adanya cawe-cawe dari luar partai pada kongres yang akan menentukan sikap politik dan sosok ketua umum partai tersebut."PDIP sedang babak belur. Terus ada juga arahan, ada dugaan untuk meminimalkan resiko Kongres PDIP diawut-awut dari eksternal. Maka peran sebagai mitra strategis [Prabowo] ini dikuatkan ketimbang mitra kritis," ujar Agung.

"Apalagi kita juga tahu banyak kader-kader strategis PDIP yang disangkutpautkan dengan beragam kasus-kasus hukum. Jadi dalam konteks itulah relevansi sebagai mitra strategis lebih kuat ketimbang sebagai mitra kritis."

(mfd/frg)

No more pages