Samy Adghirni -- Bloomberg News
Bloomberg, Presiden Prancis Emmanuel Macron menilai Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan perilaku 'memalukan' dengan memblokir bantuan ke Gaza, dan meminta Uni Eropa untuk memperkeras sikapnya terhadap negara tersebut.
Keputusan tersebut tidak dapat diterima," kata Macron kepada penyiar TF1 pada hari Rabu.
Lebih dari 2 juta orang tinggal di wilayah Palestina, yang telah hancur akibat konflik selama lebih dari 19 bulan.
Netanyahu membalas, dengan mengatakan Macron telah memilih untuk mendukung Hamas dan menggemakan propaganda tercelanya. "Macron menuntut Israel untuk menyerah dan memberi penghargaan kepada Hamas," menurut pernyataan dari kantor Netanyahu. "Israel terlibat dalam perang multi-front demi eksistensinya."
Pertukaran tersebut menunjukkan meningkatnya ketegangan antara Israel dan beberapa sekutu terdekatnya atas perang dengan Hamas, yang telah menghancurkan sebagian besar Gaza dan menewaskan lebih dari 52.000 orang, menurut otoritas kesehatan yang dikelola Hamas.
Pemerintah Netanyahu memblokir bantuan ke wilayah Palestina pada Maret, sekitar waktu gencatan senjata runtuh, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan penduduknya menghadapi krisis kemanusiaan.
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer juga mengomentari Gaza pada hari Rabu, dengan mengatakan situasinya "tidak dapat ditoleransi dan semakin buruk."
"Kami bekerja sama dengan para pemimpin lain dengan segera untuk mewujudkan aliran bantuan kemanusiaan yang cepat dan tanpa hambatan ke Gaza," katanya.
Israel telah menerima rencana AS untuk memulai kembali distribusi makanan secara bertahap kepada warga sipil Gaza yang akan menghentikan Hamas menyita pasokan. Namun, tidak jelas kapan program tersebut akan dimulai atau siapa yang akan bertanggung jawab atas pelaksanaannya.
Mengacu pada hubungan UE-Israel, Macron mengatakan bahwa merupakan pertanyaan terbuka bagi Eropa untuk mempertimbangkan "apakah kita harus melanjutkan diskusi, perjanjian kerja sama dengan Israel sebagaimana adanya."
Presiden Prancis mengutip komentar terbaru dari pemerintah Belanda, yang menyerukan penilaian ulang kolektif atas hubungan dagang UE dengan Israel. Belanda telah lama menjadi salah satu sekutu terdekat Israel di Eropa.
Namun Macron menyarankan hanya AS yang dapat membuat perbedaan nyata di lapangan dengan menerapkan persyaratan untuk bantuan militer. Presiden Donald Trump adalah sekutu dekat Netanyahu, meskipun ada tanda-tanda bahwa hubungan tersebut sedang tegang.
(bbn)