Logo Bloomberg Technoz

Sybilla Gross and Jack Ryan -- Bloomberg News

Bloomberg, Harga emas kembali menguat di tengah fokus investor yang belakangan beralih pada data inflasi Amerika Serikat (AS), setelah harga logam mulia merosot pada perdagangan Senin (12/5/2025).

Harga emas menguat 0,6% dan kembali diperdagangkan di atas level US$3.250 per ons. Penguatan ini terjadi setelah ketegangan perdagangan antara AS dan China mereda drastis, yang sebelumnya memicu aksi jual tajam di pasar.

Belakangan data inflasi AS untuk bulan April menjadi sorotan, diperkirakan bakal menjadi laporan pertama yang mencerminkan dampak tarif impor.

Di sisi lain, pemerintah AS & China sepakat untuk menurunkan tarif secara sementara. AS memangkas bea masuk terhadap produk China dari 145% menjadi 30% untuk periode 90 hari.

Di sisi lain, Beijing turut menurunkan tarif terhadap sebagian besar barang AS menjadi 10%.

Selain itu, dolar AS turut mencatatkan penguatan tertinggi sejak reli pasca-pemilu pada November lalu, sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS (treasury) ikut naik.

Kedua faktor ini menjadi tekanan bagi emas, yang tidak memberikan imbal hasil bunga seperti aset lainnya.

Harga emas menguat 0,6% dan kembali diperdagangkan di atas level US$3.250 per ons. (Bloomberg)

Sementara itu, pasar memperkirakan Federal Reserve (The Fed) hanya akan memangkas suku bunga sebanyak 2 kali pada tahun ini, seiring dengan penyesuaian kembali ekspektasi inflasi. Hal ini mengurangi daya tarik emas sebagai aset lindung nilai.

Meskipun ada sentimen mereda dari ketegangan perdagangan, harga emas masih mencatatkan kenaikan hampir 25% sepanjang tahun ini.

Kondisi ini juga mengindikasikan bahwa pemerintahan Presiden AS Donald Trump mulai mengambil pendekatan yang lebih lunak terhadap hubungan dagang dengan China.

Namun, sebagian pelaku pasar cenderung berhati-hati mengingat minimnya rincian dalam pengumuman tersebut. Potensi konflik lanjutan tetap bisa mendorong harga emas kembali mendekati rekor tertinggi bulan lalu.

"Detail teknis dalam proses negosiasi sangat krusial," ujar Christopher Wong, analis dari Oversea-Chinese Banking Corp.

"Kami memperkirakan harga emas akan berkonsolidasi dalam rentang US$3.150 hingga US$3.350 per ons dalam waktu dekat."

Seperti diketahui, harga spot emas naik ke level US$3.255,59 per ons pada pukul 09:58 pagi waktu London.

Sementara itu, Bloomberg Dollar Spot Index melemah 0,2%, setelah naik 1% pada sesi sebelumnya. Harga perak dan platinum turut menguat, sementara paladium bergerak mendatar.

(bbn)

No more pages