Logo Bloomberg Technoz

3 Catatan Jika RI Stop Impor BBM dari Singapura dan Beralih ke AS

Mis Fransiska Dewi
10 May 2025 16:00

Kapal tanker minyak Qiu Chi berlabuh di dekat tangki penyimpanan Oiltanking Singapore Ltd di Singapura./Bloomberg-Munshi Ahmed
Kapal tanker minyak Qiu Chi berlabuh di dekat tangki penyimpanan Oiltanking Singapore Ltd di Singapura./Bloomberg-Munshi Ahmed

Bloomberg Technoz, Jakarta – Praktisi industri minyak dan gas bumi (migas) memperingatkan beberapa efek samping yang harus diperhatikan pemerintah jika ingin memangkas, bahkan menghentikan, impor bahan bakar minyak (BBM) dari Singapura.

Dalam enam bulan ke depan, pemerintah berencana mulai mengurangi impor BBM dari Singapura lalu mengalihkannya ke Amerika Serikat (AS) dan Timur Tengah.

Hal ini sekaligus merupakan bagian dari rencana RI menekan defisit neraca dagang dengan AS guna menghindari tarif timbal balik sebesar 32% yang akan digalakkan oleh Presiden Donald Trump.

Hadi Ismoyo, praktisi senior industri migas, mengatakan hal pertama yang harus menjadi perhatian pemerintah adalah ongkos pengapalan yang berbeda lantaran jarak Jakarta—AS dua kali lipat lebih jauh dari Jakarta—Singapura.

Shipping cost akan jauh lebih mahal. Impor BBM dari Amerika belum tentu lebih ekonomis,” ujarnya saat dihubungi, Sabtu (10/5/2025).