Untuk tahun 2025, pemerintah Indonesia menetapkan BPIH sebesar Rp 89.410.258 per jemaah. Namun, jemaah tidak menanggung seluruh biaya tersebut. Hanya sekitar Rp 55.431.750,78 (62%) yang dibayar langsung oleh jemaah, sisanya berasal dari dana nilai manfaat yang dikelola Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
Komponen Biaya Haji Indonesia:
1. Layanan di Arab Saudi (sekitar Rp 50 juta):
-
Akomodasi di Makkah dan Madinah
-
Konsumsi selama ibadah
-
Transportasi lokal
-
Pelayanan saat wukuf di Arafah, Muzdalifah, dan Mina
-
Perlindungan dasar dan asuransi
-
Pembinaan dan pelayanan logistik
2. Layanan di Dalam Negeri (sekitar Rp 39 juta):
-
Tiket pesawat PP
-
Akomodasi dan konsumsi sebelum berangkat
-
Transportasi lokal
-
Layanan keimigrasian dan embarkasi
-
Dokumen perjalanan dan living cost
-
Pembinaan dan asuransi
Paket ini mencakup hampir seluruh kebutuhan jemaah haji, menjadikannya salah satu program subsidi haji terbesar di dunia.
Biaya Haji Malaysia 2025
Di Malaysia, biaya haji 2025 yang ditetapkan adalah RM 33.300 atau sekitar Rp 130 juta (kurs RM 1 = Rp 3.899). Meskipun terlihat lebih mahal dari total BPIH Indonesia, sistem subsidi yang digunakan membuat jemaah tidak selalu membayar penuh.
Sistem Subsidi Berbasis Ekonomi:
1. Golongan B40 (Berpendapatan Rendah):
-
Bayar RM 15.000 (~Rp 58 juta)
-
Disubsidi RM 18.300 (~Rp 71 juta)
2. Golongan M40 (Menengah):
-
Bayar RM 23.500 (~Rp 91 juta)
-
Disubsidi RM 9.800 (~Rp 38 juta)
3. Golongan T20 (Berpendapatan Tinggi):
-
Bayar penuh tanpa subsidi
Sistem ini diterapkan oleh Lembaga Tabung Haji, lembaga keuangan syariah yang mengelola dana haji di Malaysia. Pendekatan ini lebih selektif dan tepat sasaran, menyesuaikan beban biaya dengan kemampuan ekonomi masing-masing jemaah.
Perbandingan Fasilitas dan Layanan Haji
Layanan Haji Indonesia:
-
Pembinaan sebelum keberangkatan
-
Pemeriksaan kesehatan lengkap
-
Asuransi dan perlindungan jiwa
-
Tiket pesawat, akomodasi, konsumsi penuh
-
Transportasi lokal dan layanan manasik
-
Uang saku (living cost)
Layanan Haji Malaysia oleh Tabung Haji:
-
Pendaftaran dan verifikasi jemaah
-
Bimbingan manasik
-
Pemeriksaan medis dan persiapan dokumen
-
Pengelolaan paspor dan visa
-
Penjadwalan dan akomodasi keberangkatan
-
Konseling ibadah dan kesehatan
-
Fasilitas lengkap selama di Arab Saudi
-
Pelayanan darurat dan pengelolaan jenazah (jika ada)
Kedua negara menyediakan layanan menyeluruh, namun Malaysia terlihat lebih tertata dalam sisi manajemen berbasis kelompok ekonomi. Sementara Indonesia lebih menekankan kesetaraan pelayanan bagi seluruh jemaah, terlepas dari latar belakang ekonominya.
Siapa Lebih Murah, Indonesia atau Malaysia?
Jika dilihat dari jumlah yang dibayar langsung oleh jemaah, Indonesia memang lebih unggul dalam hal biaya dasar. Hanya Rp 55 juta yang dibebankan kepada jemaah berkat kontribusi dana manfaat. Sedangkan di Malaysia, jumlah pembayaran bergantung pada status ekonomi—terendah sekitar Rp 58 juta dan tertinggi mencapai Rp 130 juta.
Namun, sistem Malaysia dinilai lebih adil secara sosial karena subsidi diberikan secara proporsional, sementara Indonesia menerapkan subsidi rata yang bisa dianggap kurang efisien dari sisi anggaran negara.
Baik Indonesia maupun Malaysia memiliki kelebihan masing-masing dalam sistem pembiayaan haji 2025. Indonesia unggul dalam jumlah biaya yang dibayar langsung, berkat pengelolaan dana manfaat oleh BPKH. Sementara Malaysia unggul dalam sistem subsidi bertingkat yang lebih tepat sasaran.
Presiden Prabowo menargetkan agar biaya haji Indonesia bisa menyaingi bahkan mengungguli Malaysia dalam hal efisiensi dan pelayanan. Untuk itu, dibutuhkan koordinasi erat antara Kementerian Agama, BPKH, dan lembaga terkait lainnya.
Dengan strategi subsidi yang lebih cermat dan efisiensi pengelolaan, bukan tidak mungkin Indonesia menjadi negara dengan biaya haji paling terjangkau di dunia.
Apakah Anda calon jemaah haji 2025? Pertimbangkan manfaat dan kemudahan dari masing-masing sistem, dan pastikan Anda terdaftar melalui jalur resmi untuk mendapatkan pelayanan terbaik.
(seo)






























