Logo Bloomberg Technoz

"Kami yakin risiko telah meningkat bahwa plafon utang tidak akan dinaikkan atau ditangguhkan sebelum tanggal-X dan akibatnya pemerintah dapat mulai melewatkan pembayaran atas beberapa utangnya," kata Fitch dalam pernyataannya. 

Ketua DPR Kevin McCarthy pada Rabu mengungkapkan optimisme bahwa Gedung Putih dan negosiator Partai Republik akan mencapai kesepakatan pada waktunya untuk mencegah bencana gagal bayar.

Tony Sycamore, seorang analis di IG Australia Pty Ltd. di Sydney mengatakan pengumuman Fitch ini adalah "sedikit tamparan" bagi para negosiator yang terlibat dalam kesepakatan terkait plafon utang.

“Kurangnya tindakan dari kedua belah pihak membuat lembaga pemeringkat gugup, dan menurut saya pasar keuangan juga sangat gugup.” 

Pada tahun 2011, S&P Global Ratings menjadi perhatian karena menurunkan peringkat utang AS dari AAA setelah adanya potensi gagal bayar. Hal itu mendorong aksi jual aset berisiko seperti saham di seluruh dunia, tetapi ironisnya mendorong obligasi karena investor mencari perlindungan.

S&P telah mempertahankan predikat stabil pada peringkat utang AS selama pertengkaran Gedung Putih dan DPR ini, mengantisipasi kesepakatan yang kemungkinan dapat tercapai.

William Foster dari Moody's Investors Service, seorang pejabat kredit senior, mengatakan dalam sebuah wawancara minggu lalu bahwa dia "mendengar hal yang tepat dari Washington," dan perusahaannya menjaga peringkat utang AS tetap utuh meskipun negosiasi masih mandek.

Vishnu Varathan, kepala ekonomi dan strategi di Mizuho Bank Ltd. di Singapura mengatakan peringatan dari Fitch sangat simbolis, “Dan mungkin memaksa Moody untuk mengikutinya.”

--Dengan asistensi Margaret Collins, Michael Mackenzie, dan Matthew Burgess.

(bbn)

No more pages