Logo Bloomberg Technoz

Imbal Hasil Obligasi RI Tertinggi di Asia, Jadi Incaran Asing

Elisa Valenta
24 May 2023 16:10

Ilustrasi Rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Arus modal global ke pasar negara berkembang alias emerging markets (EMs) menunjukkan arah positif, dengan total neto aliran modal masuk (inflow) US$9,8 miliar pada April 2023. Inflow saham tercatat sebesar US$2,1 miliar dan inflow obligasi US$7,7 miliar.

Animo pemilik modal global dalam memilih instrumen investasi tentu dipengaruhi oleh penilaian mereka atas tingkat keuntungan dan prospek ke depan sebuah aset.

Salah satu ukuran yang banyak menjadi acuan adalah yield alias tingkat imbal hasil dalam hal ini adalah terkait investasi di obligasi atau surat berharga negara (SBN). Yield menjadi gambaran tingkat keuntungan yang bisa dikantongi investor, selain juga berharap keuntungan dari capital gain ketika harga sebuah obligasi naik. 

Surat utang terbitan pemerintah RI sejauh ini cukup banyak disukai oleh pemodal global. Maklum, imbal hasilnya terbilang tinggi. Tingkat imbal hasil riil (real yield) obligasi pemerintah RI dalam rupiah atau biasa disebut sebagai SUN/INDOGB, sejauh ini masih menjadi yang paling menggiurkan dibandingkan surat utang negara tetangga atau negara berkembang lain (peers). 

Berdasarkan data World Government Bonds, imbal hasil obligasi Pemerintah Indonesia (SUN/INDOGB) tenor 10 tahun, adalah sebesar 6,517% per 23 Mei 2023. Tingkat imbal hasil itu tergolong tinggi di antara negara-negara Asia.