Beberapa komoditas pertanian di Pakistan, seperti gandum dan jelai, saat ini sudah memasuki masa panen. Namun, tanaman kapas yang banyak dibudidayakan di wilayah Punjab tengah berada dalam fase pertumbuhan penting, sehingga ketersediaan air menjadi sangat krusial. Selain itu, masa tanam padi utama juga baru dimulai menjelang musim hujan tahunan.
Setelah menangguhkan perjanjian, India dilaporkan mulai melakukan pengurasan endapan lumpur (flushing) di dua bendungan yang terletak di Lembah Kashmir, menurut laporan Reuters pada Senin.
Bendungan-bendungan itu akan perlu diisi kembali setelah proses pengurasan selesai, yang kemungkinan akan mengurangi sementara aliran air ke wilayah hilir Pakistan. Hal ini disampaikan oleh Himanshu Thakkar, koordinator Jaringan Asia Selatan untuk Bendungan, Sungai, dan Masyarakat di New Delhi, yang meneliti dampak sosial dan lingkungan dari proyek-proyek terkait air. Ia menyebutkan bahwa perjanjian yang kini ditangguhkan itu hanya memperbolehkan proses flushing dilakukan selama musim hujan.
“Secara keseluruhan, tidak akan ada pengurangan volume aliran air,” ujar Thakkar. “Ini hanya bersifat sementara. Berapa pun volume yang masuk, akan tetap keluar. Hanya pola alirannya saja yang berubah.”
Rana juga menambahkan bahwa air kemungkinan akan dilepaskan kembali di kemudian hari karena India tidak memiliki kapasitas penyimpanan permanen yang cukup besar.
(bbn)































