Manuver CATL untuk memperluas produksi baterainya di Indonesia dilakukan saat raksasa baterai kendaraan listrik asal China ini mulai menjajaki minat investor untuk potensi penawaran saham senilai US$5 miliar — yang bisa menjadi salah satu pencatatan saham terbesar di Hong Kong dalam beberapa tahun terakhir.
Pada Oktober lalu, CATL melalui anak usahanya CBL International Development membentuk usaha patungan dengan IBC.
Usaha patungan ini berencana berinvestasi sebesar US$1,2 miliar di Indonesia untuk meningkatkan kapasitas produksi baterai perusahaan asal Fujian tersebut menjadi 15 gigawatt (GW) per tahun.
Di sisi lain, CATL sebelumnya memastikan dampak tarif dari Amerika Serikat (AS) terhadap perseroan relatif minim. Alasannya, eksposur bisnis CATL ke Amerika Serikat relatif kecil.
(bbn)































