Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) melemah pada perdagangan kemarin. Harga komoditas ini sedang berada di tren negatif.

Pada Senin (5/5/2025), harga CPO di Bursa Malaysia untuk kontrak pengiriman Juli ditutup di MYR 3.827/ton. Berkurang 1,39% dan menjadi yang terendah sejak 17 September tahun lalu atau lebih dari 7 bulan terakhir.

Dalam seminggu terakhir, harga CPO terpangkas 3,38% secara point-to-point. Selama sebulan terakhir, harga minus 8,5%.

Sejak awal 2025 (year-to-date), harga CPO anjlok nyaris 14%. Setahun terakhir, harga turun hampir 1%.

Penguatan nilai tukar mata uang ringgit Malaysia jadi pemberat laju harga CPO. Dalam seminggu terakhir, mata uang Negeri Harimau Malaya menguat 2,14% terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Selama sebulan ini, apresiasinya mencapai 5,5%.

Secara year-to-date, ringgit menguat 5,29%. Dalam setahun terakhir, penguatannya adalah 4,47%.

CPO adalah aset yang dibanderol dalam ringgit. Ketika ringgit menguat, maka CPO menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain.

Ringgit Malaysia.

Analisis Teknikal

Bagaimana dengan perkiraan harga CPO untuk hari ini? Apakah bakal turun lagi atau bisa bangkit berdiri?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO masih terjebak di zona bearish. Tercermin dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 28. RSI di bawah 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bearish.

Sementara indikator Stochastic RSI ada di 12. Sudah di bawah 20, yang artinya jenuh jual (oversold).

Dengan koreksi yang sudah lumayan dalam, harga CPO sejatinya berpeluang naik. Target resisten ada di MYR 3.942/ton yang menjadi Moving Average (MA) 10. Jika tertembus, maka MA-20 di MYR 4.018/ton bisa menjadi target selanjutnya.

Adapun target support adalah MYR 3.786/ton. Penembusan di titik ini berisiko melongsorkan harga CPO ke arah MYR 3.685/ton.

(aji)

No more pages