Selain itu, pelemahan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) juga menjadi sentimen positif bagi harga emas. Kemarin, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan 6 mata uang utama dunia) ditutup melemah 0,06% ke 99,796.
Investor mengambil posisi wait and see terkait perkembangan hubungan AS-China. Pekan lalu, ada dinamika positif di mana kedua pihak membuka ruang dialog untuk menyelesaikan masalah perdagangan, terkait tarif bea masuk impor.
Presiden AS Donald Trump meyakini China ingin mencapai kesepakatan, Beijing memang mengkaji kemungkinan pembicaraan dengan AS, tetapi menegaskan bahwa kesepakatan tidak bisa tercapai kecuali pemerintah AS berniat untuk membatalkan kenaikan tarif bea masuk.
Sembari menunggu perkembangan terbaru, investor memilih untuk berhati-hati. Akibatnya, dolar AS pun melemah terbatas.
Emas adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. Saat mata uang Negeri Adikuasa terdepresiasi, maka emas jadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain.
Analisis Teknikal
Lalu bagaimana prediksi harga emas untuk hari ini? Apakah masih kuat menanjak atau malah terdepak?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas nyaman di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 60,34. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Namun, indikator Stochastic RSI menunjukkan angka 30,17. Menghuni area jual (short) yang cukup kuat.
Meski begitu, indikator Average True Range (ATR) 14 hari ada di 85,66. Artinya, volatilitas harga emas sepertinya tidak terlalu tinggi alias minim.
Hari ini, investor patut hati–hati karena ada kemungkinan harga emas bisa terkoreksi. Target support terdekat adalah US$ 3.310/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 3.284/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.
Sedangkan target resisten terdekat ada di US$ 3.338/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi mengerek harga emas ke arah US$ 3.388/troy ons.
(aji)





























