Logo Bloomberg Technoz

RI Diramal Hanya Tumbuh 4,93% Kuartal 1, Begini Prediksi Rupiah

Tim Riset Bloomberg Technoz
05 May 2025 07:20

Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Setelah mencetak kinerja gemilang pekan lalu, rupiah berpeluang melanjutkan penguatan lebih jauh pada awal pekan ini di tengah pamor dolar AS yang makin merosot di pasar global, juga menjelang rilis data pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal 1-2025.

Rupiah bisa makin melaju penguatannya ke level Rp16.300-an per dolar AS, setelah pekan lalu ditutup dengan penguatan mingguan terbesar sejak Januari 2023 di level Rp16.435/US$.

Indeks dolar AS makin kehilangan tuah di pasar global. Pagi ini di sesi Asia, indeks yang mengukur kekuatan the greenback terhadap enam mata uang utama dunia itu bergerak di bawah 100 lagi, setelah pekan lalu ditutup melemah 0,22%.


Pamor dolar AS yang makin susut memberi ruang penguatan bagi rupiah offshore. Kontrak NDF rupiah di pasar Asia pagi ini diperdagangkan menguat di Rp16.458/US$, setelah pada Jumat pekan lalu ditutup menguat 0,84%.

Sementara di pasar spot Asia, sebagian besar valuta yang sudah diperdagangkan terpantau menguat terhadap dolar AS, di antaranya yen, dolar Singapura juga yuan offshore.