“Kebebasan pers di Indonesia terus memburuk dan masa depan jurnalisme independen makin mencemaskan,” kata Nany.
Bahkan, menurut dia, di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, perlindungan akan kebebasan pers kian menipis.
Meningkatnya kasus kekerasan jurnalis dan intimidasi yang mempengaruhi kebebasan pers ini, juga tercermin dalam Laporan World Press Freedom Index 2025 yang dirilis Reporters Without Borders (RSF) pada 2 Mei lalu.
Pada 2025 ini, indeks kebebasan pers di Indonesia tercatat kian merosot hingga ke posisi 127 dari 180 negara. Sedang pada tahun 2024, Indonesia berada di peringkat 111 di dunia dan pada 2023 di peringkat ke-108.
(mef/frg)
No more pages