Sejak serangan itu, India telah mengambil berbagai langkah tegas terhadap Pakistan, termasuk menangguhkan Perjanjian Air Indus 1960, membatalkan visa warga Pakistan di India, memaksa diplomat Pakistan meninggalkan negara itu, serta membatasi wilayah udara bagi penerbangan Pakistan.
Sebagai balasan, Pakistan juga mengambil tindakan serupa, antara lain menghentikan semua aktivitas perdagangan, menutup wilayah udaranya, dan mengusir diplomat India. Islamabad menegaskan bahwa setiap upaya menghalangi aliran air sesuai perjanjian puluhan tahun tersebut akan dianggap sebagai tindakan perang.
Perdagangan antara India dan Pakistan memang sudah menurun drastis dalam beberapa tahun terakhir. Data dari Kementerian Perdagangan India menunjukkan bahwa antara April 2024 hingga Januari 2025, India hanya mengimpor barang senilai US$420.000 dari Pakistan, anjlok dibandingkan US$2,86 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Ekspor India ke Pakistan juga turun signifikan, dari US$1,1 miliar menjadi US$447,7 juta dalam periode yang sama.
Sementara itu, para pejabat tinggi Amerika Serikat seperti Wakil Presiden JD Vance dan Menteri Luar Negeri Marco Rubio terus mendesak kedua negara agar menahan diri demi menghindari konflik regional yang lebih luas. Namun, Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar menegaskan pekan ini bahwa “para pelaku, pendukung, dan perencana serangan harus diadili.”
(bbn)
