Logo Bloomberg Technoz

PGN Waswas Risiko Defisit Gas hingga 2035, Begini Respons Bahlil

Mis Fransiska Dewi
02 May 2025 14:30

Pipa gas./Bloomberg-Oliver Bunic
Pipa gas./Bloomberg-Oliver Bunic

Bloomberg Technoz, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membantah pernyataan Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN Arief Setiawan Handoko, yang membeberkan defisit gas akan terjadi di kawasan Sumatra Selatan dan Jawa Barat pada 2025—2035.

“Proyeksinya itu dari mana itu? [Pihak] yang menangani tentang potensi gas itu adalah SKK Migas dan Kementerian ESDM. Kalau PGN itu kan menerima hasilnya,” kata Bahlil ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (2/5/2025).

Bahlil menuturkan produksi siap jual atau lifting gas gas 2026—2027 akan mulai naik. Hal itu dia ungkapkan saat kunjungannya ke Pertamina Hulu Mahakam (PHM). Sementara itu, pada tahun ini Bahlil menyebut belum akan impor gas. 


“Saya kemarin baru pulang dari Kalimantan. Mengecek 2026—2027 lifting kita akan mulai naik. Ya 2025 ini kita belum pernah ada impor gas kok. Belum ada,” tutur Bahlil. 

Jaringan pipa gas PGN. (Sumber foto website PGN)

Bahlil menyebut produksi gas pada 2027 akan ditambah dari kontraktor asal Italia, Eni SpA, Mubadala, dan beberapa sumur yang ada lainnya.