Secara terpisah, Perwakilan Dagang Jamieson Greer mengatakan bahwa negara dengan perekonomian terbesar di dunia ini mendekati pengumuman kesepakatan tahap pertama.
Harga tembaga merosot sebesar 6% bulan lalu - kinerja terburuk sejak pertengahan 2022 - karena muncul sinyal bahwa perang perdagangan global mulai melukai ekonomi, dengan AS mengalami kontraksi pada kuartal pertama dan manufaktur China berada di bawah tekanan.
Pada saat yang sama, Washington mendorong maju dengan sebuah studi yang dapat mengakibatkan impor logam AS dikenakan tarif.
Di sisi suplai, dua tambang tembaga terbesar di Peru menjadi sasaran protes masyarakat minggu ini, yang memicu kekhawatiran akan gangguan pada produsen terbesar ketiga ini. Di Antamina - yang pemiliknya termasuk BHP Group dan Glencore Plc - insiden tersebut dengan cepat dipadamkan. Sementara itu, di Las Bambas - yang dimiliki oleh MMG Ltd. - layanan transportasi untuk tambang sedang dipulihkan.
Tembaga tercatat naik s0,5%, sebelum diperdagangkan naik 0,2% menjadi US$9.143 per ton di London Metal Exchange pada pukul 9:11 pagi di Singapura.
Aluminium juga naik tipis. Beberapa negara di kawasan Asia Pasifik, termasuk RRT, tutup pada hari Kamis untuk liburan Hari Buruh (May Day), sehingga mengurangi volume perdagangan.
Bijih besi berjangka turun 0,8% menjadi US$96,6 per ton di Singapura. Kontrak berjangka untuk bahan baku pembuatan baja ini turun 3,5% di bulan April dan membukukan kerugian bulanan ketiga berturut-turut.
(bbn)































