Logo Bloomberg Technoz

Potret Buruh di RI

Pergerakan tersebut juga turut diadopsi di Indonesia, dengan berbagai sejarah dari masa kolonial hingga saat ini, dan pada akhirnya adanya penetapan hari buruh nasional sejak 2014 lalu.

Sejak saat itu, kalangan buruh nasional kerap membuat aksi sebagai peringatan saat May Day, sekaligus memberikan tuntutan kepada pemerintah yang tujuan utamanya; membuat buruh semakin sejahtera.

Tetapi, bagaimana potret buruh di Indonesia saat ini?

Ancaman bagi buruh di Indonesia belakangan ini kerap terjadi, seiring terjadinya ketidakpastian ekonomi, yang pada akhirnya berimbas pada pemutusan hubungan kerja (PHK).

Belakangan, ketidakpastian tersebut menjadi imbas dari kemerosotan keyakinan konsumen di Indonesia yang turun ke level terendahnya selama 6 bulan terakhir, berdasarkan data survei Bank Indonesia.

Penurunan penghasilan memiliki andil terhadap penurunan keyakinan konsumen tersebut, apalagi dengan semakin susahnya mendapatkan pekerjaan, terbukti dengan adanya penurunan indeks ketersediaan lapangan kerja kelompok yang jatuh pada zona pesimis di bawah 100 untuk pertama kalinya.

Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan, sejak Januari hingga Februari tahun ini, jumlah pekerja yang sudah terkena PHK juga telah mencapai 18.610 orang. Provinsi Jawa Tengah menjadi wilayah terbanyak melakukan PHK mencapai 10.677 orang atau sekitar 57,37% dari total angka PHK.

Adapun sepanjang tahun lalu, angka PHK juga tercatat sebanyak 77.965 orang, mengalami lonjakan 20,21% jika dibandingkan periode sepanjang 2023 yang sebanyak 64.855 orang.

Tak cuma tercermin dari data Pemerintah saja, nyatanya, badai PHK telah mengintai masyarakat Indonesia sejak awal tahun. Salah satu yang paling mengejutkan adalah adanya PHK besar-besaran oleh raksasa tekstil, Sritex Group yang bangkrut di awal 2025.

Selain Sritex, beberapa perusahaan juga akan menutup pabriknya di Indonesia pada tahun ini.  Yamaha Music misalnya akan menutup dua pabriknya yakni PT Yamaha Music Production Asia di Bekasi pada bulan Maret, dan PT Yamaha Indonesia di kawasan Pulo Gadung, Jakarta yang akan tutup Desember mendatang.

Kedua pabrik tersebut berpotensi merumahkan pekerjanya masing-masing sebanyak 400 dan 700 orang. Sehingga totalnya mencapai 1.100 orang.

Lalu, perusahaan start-up budidaya akuakultur, eFishery juga telah memangkas (pemutusan hubungan kerja/PHK) 98% dari 1.500 jumlah karyawan, imbas dari perusahaan yang dicurigai memoles laporan keuangan atau membuat laporan kinerja ganda.

eFishery diguncang persoalan setelah sebuah investigasi oleh dewan direksi mengungkapkan bahwa perusahaan ini mungkin telah menggelembungkan pendapatan dan labanya selama beberapa tahun, dilaporkan Bloomberg News.

Tak berhenti di sana, Sanken, perusahaan yang bergerak pada produksi teknologi semikonduktor di Bekasi juga telah melakukan PHK sebanyak 900 orang. PHK tersebut merupakan imbas dari rencana penutupan pabrik yang akan berlaku mulai Juni mendatang.

Penghasilan Minim

Menyitir survei Bank Indonesia, saat ini pekerja di Indonesia juga masih dihantui oleh  penghasilan yang sangat minim, tecermin dari Indeks Penghasilan yang turun hingga  mencapai 12,2 poin ke level terendahnya sejak September 2023.

Penurunan indeks tersebut dicatat oleh konsumen dengan pengeluaran yang berada direntang Rp2,1 juta hingga Rp3 juta. Konsumen dengan pengeluaran menengah antara Rp3,1 juta sampai Rp5 juta juga mengalami penurunan kondisi penghasilan.

Aksi May Day Besok

Kalangan buruh di Indonesia pun berencana juga melakukan aksi May Day esok hari. Presiden Prabowo Subianto juga diklaim akan mendatangi para buruh.

Presiden Konfederasi Serikat Buruh Indonesia (KSPI), Said Iqbal mengatakan aksi akan dihadiri oleh 200 ribu buruh yang berasal dari wilayah Jabodetabek dan sekitarnya. Massa akan terpusat di wilayah Monas.

Sementara itu, di luar Jabodetabek, perayaan May Day akan dilakukan di masing-masing daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, dengan total yang terkonfirmasi sebanyak 30 Provinsi.

"Ini menjadi momen bersejarah, di mana Prabowo adalah presiden kedua setelah Soekarno yang hadir secara langsung dalam perayaan May Day," ujar Said dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (24/4/2025) lalu.

Secara keseluruhan, kata Said, diperkirakan lebih dari 1,2 juta buruh akan turun ke jalan yang tersebar di seluruh titik wilayah Indonesia, sekaligus menyuarakan sejumlah tuntutan.

(ell)

No more pages