Logo Bloomberg Technoz

Potret Hari Buruh di Tengah Badai PHK Awal Tahun

Sultan Ibnu Affan
30 April 2025 10:03

Demo buruh memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) di kawasan M.H. Thamrin, Jakarta, Rabu (1/5/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Demo buruh memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) di kawasan M.H. Thamrin, Jakarta, Rabu (1/5/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kurang dari satu hari lagi, perayaan bagi seluruh pekerja atau buruh di seluruh dunia akan berlangsung. Tanggal 1 Mei, atau lebih lazim disebut May Day, diperingati sebagai bentuk penghormatan atas perjuangan dan kontribusi kelas pekerja.

Asal-usul peringatan May Day ini bukan asal-asalan, terdapat jejak perjuangan buruh yang terjadi setidaknya lebih dari seabad yang lalu, tepatnya pada 1 Mei 1886 di Chicago, Amerika Serikat. Aksi ini disebut 'Haymarket Chicago'.

Pada saat itu, ribuan buruh melakukan aksi unjuk rasa sekaligus mogok kerja besar-besaran untuk menuntut pemberlakuan jam kerja selama 8 jam per hari. Sebelumnya buruh dituntut untuk bekerja selama  10 hingga 16 jam per hari.


Melansir berbagai sumber, para pekerja juga masih kerap diberikan upah yang tidak layak, tak punya jaminan pekerja, hingga menanggung beban kerja yang sangat berat pada masa tersebut.

Aksi tersebut lantas berujung pada kerusuhan dan bentrok buruh dengan aparatur keamanan setempat, hingga terjadi penembakan dan ledakan bom yang turut menyebabkan korban jiwa.