Bloomberg Technoz, Jakarta - Terapi stem cell merupakan layanan pengobatan yang memakan biaya tak sedikit. Lantas bisa kah seorang pasien melakukan pengobatan tersebut menggunakan BPJS Kesehatan?
“Memang saat ini masih belum ya, karena kita tahu soal stem cell ini masih perlu ada penelitian, karena ini memang sangat penting untuk kemajuan ilmuwan yang harus kita hadapi. Saya yakin orang Indonesia mampu,” ungkap Direktur Utama RSUI, dr Ari Kusuma Januarto, Sp. OG, di Gedung RSUI, Depok, Selasa (29/4).
Dalam kesempatan yang sama, Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumatologi Konsultan Tulang Belakang, Dr, dr Rahyussalim Sp,OT mengatakan perlu mendorong asuransi-asuransi kesehatan seperti swasta agar bisa menanggung pengobatan terapi tersebut.
“Tolong-tolong asuransi swasta didorong untuk bisa membiayai stem cell. Asuransi swasta yang non-BPJS,harus meng-cover ini,”imbuhnya.
“Kalau BPJS itu kan pemerintah. Jadi dana juga terbatas. Tapi kalau swasta kan banyak juga yang orang mampu beli premi asuransi swasta,”sambungnya.
Layanan stem cell orthopedi merupakan pengembangan penelitian berbasis layanan RSUI yang berkolaborasi dengan RS. Cipto Mangunkusumo (RSCM), terapi ini menjadi alternatif lebih modern dan minimal invasiv, yaitu tindakan yang lebih sedikit melibatkan pembedahan terbuka, untuk mempercepat proses pemulihan,serta berpotensi meningkatkan kualitas kehidupan.
Layanan ini mengkombinasikan keahlian multidisiplin dari dokter spesialis orthopedi dan traumatologi, spesialis rehabilitasi medik, serta tim peneliti sel punca dari Fakultas Kedokteran Indonesia (FKUI).
Stem cell yang digunakan berasal dari Laboratorium Instalasi Teknologi Kedokteran Sel Punca RSCM-FKUI yang telah tersertifikasi cara pembuatan obat yang baik (CPOB) oleh BPOM RI, sehingga keamanan dan kualitas terapi terjaga.
(dec/spt)

































