Selain itu, pasien yang menjalani pengobatan terapi stem cell diperbolehkan dari semua usia.
“Pasien tertua saya itu ada usia 94 tahun, sekarang dia bisa berlari. Jadi, orthopedi nggak pandang umur, orthopedi hanya bicara tentang neuromuskular jadi bisa diatasi dengan stem cell,”.
Tingkat keparahan penyakit pasien diklaim masih bisa diatasi dengan terapi stem cell, bahkan penderita kanker tulang masih memiliki peluang kesembuhan.
“Kecuali, kakinya sudah terpotong ya nggak bisa,”.
Lebih lanjut mengenai efek samping dari terapi stem cell disebut tidak terlalu fatal terhadap pasien.
“Misalnya, seperti ada panas, demam ya,”.
“Tetapi kalau dia merasa flare (itu nggak ada).
Agar mendapatkan hasil yang maksimal, terapi stem cell perlu dilakukan tiga hingga empat kali pengobatan.
“Tapi, kalau misalnya back pain yang ringan atau HNP, biasanya hanya sekali,”.
Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumatologi Konsultan Tulang Belakang, Dr. dr Rahyussalim sebelumnya mengungkap biaya terapi stem cell orthopedi bagi pasien yang ingin menjalani.
Menurut dr Rahyussalim kisaran harga tergantung kasus penyakit yang diderita pasien. Ia mencontohkan untuk kasus cedera pada lutut bisa memakan biaya sekitar Rp50-Rp70 juta.
“Jadi kebutuhan dalam menerapi, menata laksana, kecacatannya ini ya, luas besarnya inilah yang menentukan berapa banyak cell yang dibutuhkan,” kata Rahyu di Gedung RSUI, Depok, Selasa (29/04).
“Ini yang berdampak kepada pembiayaan ya. Jadi tentu enggak semuanya dipukul rata ya harganya," tambahnya.
Layanan stem cell orthopedi merupakan pengembangan penelitian berbasis layanan RSUI yang berkolaborasi dengan RS. Cipto Mangunkusumo (RSCM), terapi ini menjadi alternatif lebih modern dan minim invasiv, yaitu tindakan yang lebih sedikit melibatkan pembedahan terbuka, untuk mempercepat proses pemulihan, serta berpotensi meningkatkan kualitas kehidupan.
Layanan ini mengkombinasikan keahlian multidisiplin dari dokter spesialis orthopedi dan traumatologi, spesialis rehabilitasi medik, serta tim peneliti sel punca dari Fakultas Kedokteran Indonesia (FKUI).
(dec/spt)
































