Logo Bloomberg Technoz

"Produk Apple itu juga disuplai oleh Huayou karena untuk satu handphone, ada lebih dari 340 produk, untuk satu handphone misalnya iPhone 16. Ternyata kalau kita lihat outsource-nya memang banyak dari negara-negara China. Nah kita sampaikan ke mereka, ya sudah sekarang mereka investasi di Indonesia," jelasnya. 

"Karena untuk disuplai ke mana? Untuk disuplai juga ke Apple. Jadi nanti dari Indonesia bisa juga disuplai ke Apple untuk komponen-komponen dan itu dibebaskan dari tarif," terangnya. 

Sebagaimana diketahui, Apple berkomitmen untuk berinvestasi membangun pabrik AirTag di Batam melalui komitmen investasinya lewat vendor produksi AirTag—perangkat aksesoris Apple dengan fungsi pelacak barang berbasis Bluetooth—di Indonesia yang mencapai US$10 miliar atau sekitar Rp163 triliun.

Rosan sendiri sebelumnya juga telah memastikan bahwa yang berinvestasi bukan Apple, melainkan sebuah vendor yang bermitra dengan produsen iPhone tersebut.

Hal ini menurutnya perlu diluruskan, karena selama ini Apple melakukan bekerja sama dengan pemasok untuk kemudian mendirikan pabrik di banyak negara, seperti di India, Vietnam, Malaysia dan Indonesia.

"Mereka sudah melakukan investasinya, mulai dengan pembelian tanah di Batam. Itu sudah dilakukan. Konstruksinya juga akan mulai berjalan, dan mereka komitmen untuk investasi yang dilakukan oleh vendor-nya Apple," kata Rosan di kantornya akhir Januari 2025.

Rosan mengklaim langkah ini merupakan bagian dari value change, dan untuk meyakinkan banyak perusahaan Amerika lainnya untuk berinvestasi di Indonesia. 

Komitmen investasi hingga US$10 miliar oleh vendor Apple, Luxshare Precision Industry Co Ltd, seperti disampaikan Kementerian Perindustrian, dinilai sebagai langkah strategis untuk memperkuat ekosistem manufaktur elektronik di Indonesia.

(ain)

No more pages