Prodia mengakhiri 2024 dengan 354 outlet layanan kesehatan, setelah melakukan ekspansi sepanjang tahun. Selain itu, perseroan menambah 36 jenis tes baru dan membangun kerja sama dengan empat rumah sakit untuk membuka genomic sites di Jakarta, Semarang, Samarinda, dan Surabaya.
Sebagai bagian dari upaya memperkuat rantai pasok alat kesehatan, Prodia mengakuisisi 39% saham PT Prodia Diagnostic Line (Proline), yang memiliki tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) lebih dari 40%.
Perseroan juga memperluas kolaborasi riset dan pendidikan dengan 52 institusi di Indonesia sebagai bagian dari pengembangan layanan precision medicine.
Untuk 2025, Prodia menargetkan pertumbuhan pendapatan di kisaran low-single digit. Strategi yang disiapkan mencakup peningkatan jumlah tes esoterik, ekspansi outlet berbasis Point of Care (POC), optimalisasi segmen layanan klinik, penguatan kerja sama dengan BPJS Kesehatan, serta pengembangan fitur layanan kesehatan digital di aplikasi U by Prodia dan Prodia Mobile for Doctor.
(rtd)






























