Bloomberg Technoz, Jakarta - Emiten konstruksi PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) kembali menetap pada zona Auto Reject Bawah (ARB). Ini merupakan hari kedua perdagangan secara berturut-turut berada di zona tersebut.
TOTL tercatat sudah terjebak ARB sejak awal perdagangan dibuka. Saham Total Bangun kehilangan 26 poin atau setara dengan 6,57% parkir pada level Rp370/saham.
Volume transaksi hanya sebanyak 424 ribu saham. Nilai transaksi sebesar Rp157 juta, dan frekuensi terjadi 183 kali saja. Dengan antrian jual pada harga ARB mencapai 892 ribu lot.

Kejadian yang sama juga terjadi kemarin, saham TOTL juga kehilangan 28 poin, setara dengan 6,70%, yang menjadikan sahamnya ARB sepanjang satu hari perdagangan. Adapun kejadian dua hari berturut-turut terjebak ARB, merupakan imbas dari lewatnya masa cum dividen.
Sebagaimana diketahui, masa cum dividen atau cum date pada pasar reguler dan pasar negosiasi telah berakhir pada Jumat (19/5/2023). Hal ini memicu aksi jual masif saham TOTL oleh investor pada satu hari berselang, yakni pada masa ex dividen.
Sebagai gambaran, cum dividen merupakan waktu terakhir bagi investor yang ingin membeli suatu saham, sekaligus berhak atas dividen atau bagi hasil suatu Perusahaan.
Menariknya, dengan harga saham TOTL pada level Rp424/saham pada penutupan perdagangan saat cum dividen, maka Dividend Yield yang akan diterima investor mencapai 23,5%. Ini merupakan salah satu Dividend Yield tertinggi pada jajaran emiten konstruksi.
Pembagian dividen atas perolehan tersebut akan berlangsung pada 9 Juni, bersamaan dengan jadwal sebelumnya adalah penetapan Daftar Pemegang Saham yang berhak atas dividen tunai pada 23 Mei pukul 16:00 WIB.
Sementara ex dividen saham TOTL pada pasar reguler dan negosiasi pada 22 Mei, dan ex dividen pada pasar tunai 24 Mei. Untuk cum dividen pada pasar tunai pada 23 Mei.
(fad)