“Ketiga, mendorong pertumbuhan jangka panjang melalui reformasi struktural dan integrasi ekonomi serta keuangan yang lebih dalam,” sebagaimana tertulis dalam keterangan resmi BI, dikutip Minggu (27/4/2025).
Lebih lanjut, dalam forum tersebut Perry mewakili negara kawasan menyuarakan pentingnya tiga hal dalam menghadapi tantangan global. Pertama, Perry menegaskan pentingnya peran aktif organisasi internasional terutama IMF untuk tegas menyuarakan pentingnya kebijakan perdagangan internasional yang terbuka untuk mendorong pertumbuhan.
Sebab, kata dia, IMF merupakan lembaga internasional yang mewakili 191 negara anggota IMF sehingga lembaga tersebut memiliki peran strategis dalam menyampaikan sikap yang tegas, terutama dalam merespons tantangan bersama yang dapat mengancam stabilitas ekonomi dan keuangan global.
“Kedua, sebagaimana disuarakan pada Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN ke-12 pada 10 April 2025 di Kuala Lumpur, BI menyampaikan bahwa ASEAN berkomitmen terhadap sistem perdagangan multilateral yang terbuka, inklusif, dan rule-based,” kata Perry.
Perry menyatakan bahwa BI menyambut baik pedoman IMF dalam mendorong intraregional trade, diversifikasi pasar ekspor, integrasi pasar modal, dan reformasi struktural untuk mendorong permintaan domestik.
Ketiga, Perry menegaskan BI menyambut upaya IMF dalam meningkatkan meningkatkan surveilans yang didasarkan pada Integrated Policy Framework (IPF), dengan tetap mempertimbangkan kondisi spesifik masing-masing negara.
Menurut dia, Indonesia memiliki pengalaman dalam menerapkan IPF atau bauran kebijakan dan terbukti bermanfaat dalam mendorong stabilitas serta kinerja ekonomi, hingga melindungi dari meningkatnya guncangan kebijakan global yang tidak terduga.
“BI juga menantikan langkah konkret IMF dalam memperkuat jaring pengaman keuangan global, antara lain melalui penguatan kerja sama dengan Chiang Mai Initiative Multilateralisation (CMIM), serta kemajuan nyata dalam reformasi kuota guna memperkuat kapasitas keuangan IMF sebagai lembaga berbasis kuota,” tegas Perry.
(lav)



























