Logo Bloomberg Technoz

Pemimpin AS tersebut mengatakan pada Rabu bahwa "semuanya aktif" saat ditanya apakah dia terlibat dengan China dan bahwa Beijing "akan baik-baik saja" setelah pembicaraan selesai.

Trump sudah mencoba menghubungi Presiden Xi Jinping melalui telepon beberapa kali sejak dia kembali menjabat, tetapi sejauh ini pemimpin China itu menolak.

Bloomberg News sebelumnya melaporkan Beijing ingin melihat sejumlah langkah dari Washington sebelum menyetujui negosiasi perdagangan, termasuk menunjukkan rasa hormat dan menunjuk orang yang tepat untuk berdialog.

Syarat lainnya ialah AS harus bersikap lebih konsisten dan bersedia mengatasi kekhawatiran China terkait sanksi-sanksi AS dan Taiwan, pulau yang memiliki pemerintahan sendiri, tetapi ingin diklaim Beijing suatu hari nanti, secara paksa jika perlu.

Trump kembali mengubah sikapnya pada Kamis, mengkritik Beijing karena menolak menerima pengiriman pesawat jet Boeing Co dan atas perannya dalam perdagangan fentanil ilegal. AS memberlakukan tarif 20% untuk impor China terkait fentanil sebelum memukul mereka dengan bea masuk tambahan sebesar 125%.

"Boeing harus menggugat China karena tidak mengambil pesawat-pesawat yang selesai dibuat dengan indah yang telah disepakati China untuk dibeli," tulis Trump di media sosial. "Dan, omong-omong, Fentanil terus mengalir ke Negara kita dari China, melalui Meksiko dan Kanada, membunuh ratusan ribu orang, dan sebaiknya dihentikan, SEKARANG!"

China merespons kebijakan tarif Trump yang tidak menentu dengan hati-hati. Beijing menyebut pungutan tinggi itu "tidak ada artinya." Negeri Tirai Bambu ini juga memperingatkan negara-negara lain agar tidak membuat kesepakatan dengan AS yang merugikan kepentingannya.

Menyoroti bagaimana ketegangan dalam hubungan dagang merembet ke bidang lain, Kementerian Pertahanan China menyalahkan pandangan "bias" dari "beberapa individu di AS" yang menghalangi keterlibatan antara militer China dan AS.

(bbn)

No more pages